Liputan6.com, Jakarta - Badan Informasi Geospasial (BIG) mencatat sekitar 3.000-4.000 pulau di Indonesia belum memiliki nama. Sementara lebih dari 13.000 pulau sudah mempunyai nama dan berpenduduk.
Kepala BIG yang baru saja dilantik, Hasanuddin Zainal Abidin mengatakan, salah satu program BIG dalam mendukung pemetaan di Indonesia adalah menginventarisir pulau-pulau di Tanah Air.
"Jumlah pulau di Indonesia 17.500 pulau. Kita sudah survei ulang, yang punya nama dan berpenduduk lebih dari 13.000 pulau. Itu sudah di submit sebanyak 13.000 pulau itu," ujar Hasanuddin usai Pelantikan di kantor Bappenas, Jakarta, Senin (5/12/2016).
Sementara sisanya, kata Hasanuddin, sebanyak 3.000-4.000 pulau belum memiliki nama. "Mungkin segitu yang belum punya nama," ujar dia.
Menurut dia, keberadaan pulau-pulau di Indonesia dapat dengan mudah terdeteksi melalui Citra Satelit. "Sedangkan yang belum tahu, apakah sudah ada namanya atau belum. Itu yang perlu kita tahu," tutur Hasanuddin.
Baca Juga
Oleh karena itu, dalam membuat data berbentuk peta, segala informasi geospasial harus bermanfaat untuk bangsa dan negara serta dapat diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Karena tugas BIG, Dia menuturkan, membuat peta dasar pulau atau daerah yang memiliki potensi sumber daya alam, yaitu minyak dan gas bumi, tambang, dan lainnya.
"Kalau peta dasar tidak ada, selama ini nyarinya ke Google. Ojek online nyari jalan pakai Google Map, mereka bayar itu. Saya kepikiran kenapa tidak pakai punya di Indonesia, uangnya banyak masuk ke luar," ujar Hassanudin.
Dia bilang, informasi geospasial harus mendukung perencanaan pembangunan, menggerakkan roda ekonomi bangsa, dan mengembangkan keilmuan (bencana, perubahan iklim, dan sebagainya).
"Saya ingin yang informasi geospasial yang tidak bersifat rahasia, di free saja. Tapi nanti kita lihat lah, saya inginnya BIG jadi instansi yang bermanfaat," kata Hasanuddin.
Advertisement