Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) memastikan ada beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang rusak akibat gempa Aceh. Namun Pertamina memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) ke masyarakat Aceh aman karena masih ada SPBU lain yang tidak rusak dan beroperasi normal.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, perusahaan telah melakukan identifikasi terhadap sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Pertamina di Aceh. Hasil dari identifikasi tersebut terdapat beberapa SPBU yang rusak sehingga tidak bisa melayani masyarakat.
"Kita telah identifkasi, ada beberapa SPBU yang mengalami kerusakan," kata Wianda, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Rabu (7/12/2016). "masih ada SPBU lain yang tidak mengalami kerusakan, SPBU itu masih melayani," lanjut Wianda.
Advertisement
Baca Juga
Wianda mengungkapkan, saat ini distribusi BBM ke masyarakat tetap berjalan, tetapi masyarakat diarahkan untuk mengisi BBM pada SPBU yang tidak mengalami kerusakan tersebut.
Untuk diketahui, gempa berkekuatan 6,4 skala Richter (SR) menggoyang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu pagi ini, Rabu (7/12/2016). Hasil analisis peta tingkat guncangan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan dampak dari gempa Aceh berupa guncangan kuat terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Pidie Jaya.
"Daerah yang terkena dampak yaitu Busugan, Meukobrawang, Pangwabaroh, Meukopuue, Tanjong, Meukorumpuet, Panteraja, Angkieng, dan Pohroh," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.
Seluruh wilayah tersebut diperkirakan berpotensi mengalami dampak gempa berupa kerusakan ringan, seperti retak dinding dan atap rumah bergeser. Menurutnya, gempa sangat kuat sempat dirasakan warga selama 15 detik di Kabupaten Pidie Jaya dan Kabupaten Pidie.
"Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah. Laporan sementara dari BPBD ada beberapa rumah dan bangunan roboh akibat gempa Aceh ini," kata dia. (Pew/Gdn)