Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) menyatakan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) dan elpiji cukup untuk memenuhi kebutuhan di Aceh, pasca gempa berkekuatan 6,4 SR melanda beberapa wilayah di provinsi ini.
Vice Presiden Corporate Communication PT Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, stok BBM di wilayah Aceh dan sekitarnya saat ini tersedia dalam jumlah yang cukup. Stok Premium mencapai 6.447 kiloliter (kl) dan Solar 11.024 kiloliter.
Baca Juga
Advertisement
Demikian pula pada ketersediaan stok elpiji. "Elpiji juga tersedia dalam jumlah yang cukup dan pasokan akan terus ditambah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Wianda, di Jakarta, Rabu (7/12/2016).
Menurut Wianda, dari hasil pendataan sementara, di wilayah Pidie Jaya terdapat tiga SPBU yang rusak akibat gempa, yaitu 14.241.413, 14.241.469 dan 14.241.483.
Meski demikian, di dekat SPBU yang rusak akibat gempa tersebut, masih ada yang tidak mengalami kerusakan. SPBU tersebut yang masih bisa melayani masyarakat.
Wianda mengungkapkan, saat ini distribusi BBM ke masyarakat tetap berjalan. Masyarakat pun diarahkan untuk mengisi BBM pada SPBU yang tidak terkena kerusakan.
Kembali dia memastikan, gempa tidak mengganggu operasional Pertamina. Sebab seluruh fasilitas tidak mengalami kerusakan sehingga operasional tetap berjalan normal.
Adapun Pertamina memiliki lima Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) dan satu Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) di Aceh.
"Pengecekan segera dilakukan setelah guncangan gempa, dan tidak ditemukan kerusakan di seluruh fasilitas tersebut, yakni di TBBM Sabang, Lhokseumawe, Meulaboh, Krueng Raya dan Simeulue serta DPPU Sultan Iskandar Muda," tutup Wianda. (Pew/Nrm)