Liputan6.com, Jakarta - Nama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di mata dunia terus melambung sejak kebijakan kontroversialnya memerangi praktik pencurian ikan (illegal fishing) di Indonesia. Mantan CEO Susi Air ini bahkan menjadi rebutan kepala polisi dari berbagai negara yang ingin memboyong Susi ke negaranya.
"Saya, Indonesia, dianggap jadi pionir dunia soal illegal fishing. Makanya WWF memberi penghargaan Living Planet Award," ujar Susi saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (8/12/2016).
Menteri Susi berbagi kisah menarik saat dirinya menjadi pembicara utama di acara internasional Sidang Umum Interpol ke-85 di Bali belum lama ini. Susi menjadi rebutan para kepala polisi dari sejumlah negara di Asia Pasifik dan lainnya.
"Selesai berbicara di acara Interpol General Assembly, Kepala Polisi dari Afrika, Asia Pasifik, pada ngikutin saya. Saya tanya, ada apa Pak? Mereka jawab which is wonder if can I borrow you from your government. Jadi, mereka mau pinjam saya," kata dia.
Baca Juga
Susi menganggap itu hanya gurauan para kepala polisi dari negara lain. Namun, ternyata itu serius. Hal ini disampaikan Kepala Polisi RI Tito Karnavian yang menceritakan tentang apresiasi kepala polisi negara lain kepada Menteri Susi.
"Dua hari kemudian, Pak Tito SMS saya, dia berterima kasih ke saya karena delegasi interpol dari negara lain sangat senang. Mereka tanya apakah mereka bisa pinjam kamu Susi untuk pemerintahan mereka. Saya bilang untuk apa? Ternyata untuk tagline illegal fishing di negara mereka," ucap dia.
Menurut Susi, Indonesia sudah terkenal dalam membawa isu illegal fishing di dunia. "Kita jadi promotor UNDP memasukkan illegal fishing kepada Transnational Organized Crime di Wina, konferensi FAO, WWF, dan terakhir di Interpol General Assembly," ujar Susi.
Advertisement