Sukses

Menhub Budi Pastikan Angkutan Logistik ke Aceh Lancar Usai Gempa

Pemerintah telah memberangkatkan logistik dengan pesawat kargo dari bandara Halim Perdana Kusuma.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau terminal Meureudu, Pidie Jaya dalam rangka kunjungan kerja di Aceh. Daerah Meureudu merupakan daerah alami kerusakan paling parah usai diguncang gempa Aceh berkekuatan 6,5 Skala Richter (SR) pada Rabu 7 Desember 2016.

Dalam kunjungannya tersebut, Budi memastikan dukungan sarana dan prasarana transportasi berjalan baik.

"Kondisi Terminal Meureudu tidak ada kerusakan. Saya sudah koordinasikan dengan operator dan mitra kerja agar  pelayanan angkutan, khususnya untuk angkutan bantuan harus tetap berjalan baik dan lancar," ujar Budi Jumat (9/12/2016).

Budi menjelaskan, untuk memastikan angkutan bantuan untuk korban gempa, Kamis 8 Desember 2016 telah diberangkatkan logistik dengan pesawat kargo dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

"Untuk memastikan angkutan bantuan untuk korban gempa, sejak kemarin (8 Desember) logistik untuk masyarakat pengungsi gempa Aceh telah dikirim dari Bandara Halim Perdana Kusuma, sore ini akan ada pengiriman logistik lagi ke Aceh," ujar dia.

Ia mengatakan, selain logistik, juga telah diberangkatkan tambahan personil Polri dari Satuan Brimob Kelapa Dua guna mendukung kelancaran proses evakuasi dan pengamanan dengan pesawat Lion Air.

Selain Terminal Meureudu, Budi juga meninjau dan bertemu dengan masyarakat pengungsi korban gempa Aceh di lokasi pengungsian Masjid Al Munawarah Pidie Jaya dan menyerahkan bantuan dari Kemenhub. Selain menyerahkan bantuan logistik, Kemenhub juga mendirikan posko tanggap bencana gempa Aceh.

Selain lewat udara, bantuan untuk gempa Aceh juga disalurkan melalui jalur laut. Seperti diketahui, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah mensiagakan 1(satu) unit kapal patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) dan 6 (enam) unit Kapal Negara Kenavigasian.

Adapun Kapal Patroli KPLP tersebut akan berangkat dari Pangkalan PLP Tanjung Uban menuju Aceh pada Sabtu 10 Desember 2016 dengan membawa ABK dan logistik yang diperlukan.

Sedangkan dari Distrik Navigasi di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah mensiagakan sejumlah kapal negara kenavigasian yang diperintahkan untuk membantu pengiriman logistik melalui laut‎. (Yas)