Sukses

Penerima Subsidi Listrik Lebih Banyak Ketimbang Raskin

Pemerintah menerapkan subsidi listrik tepat sasaran mulai awal 2017.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menerapkan subsidi listrik tepat sasaran mulai awal 2017. Subsidi listrik tepat sasaran tersebut untuk pelanggan rumah tangga golongan 900 Volt Amper (VA). Dengan adanya penerapan subsidi listrik tepat sasaran tersebut, hanya ada 4,1 juta pelanggan yang berhak menerima subsidi.

Kepala Unit Komunikasi dan Pengelolaan Pengetahuan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Ruddy Gobel ‎mengatakan, jumlah penerima subsidi listrik tepat sasaran tersebut jauh lebih banyak jika dibanding dengan penerima raskin. 

Dalam hitungan Ruddy, jumlah penerima raskin adalah 25 persen dari masyarakat dengan status sosial rendah. Sedangkan penerima subsidi listrik tepat sasaran mencapai 40 persen dari masyarakat dengan status sosial rendah. Hal ini menunjukan jumlah penerima subsidi listrik masih jauh lebih banyak ketimbang raskin.

"Memang ditetapkan berbeda. Misalnya untuk kebijakan raskin diberikan level 25 persen. Kementerian ‎ESDM dan DPR sepakat memutuskan penerima subsidi listrik 40 persen,"kata Ruddy, di Jakarta, Jumat (9/12/2016).

Masyarakat yang menerima subsidi listrik bukan hanya yang berstatus miskin tetapi rentan miskin, hal ini untuk menjaga masyarakat rentan miskin statusnya berubah menjadi miskin jika mengalami pencabutan subsidi atas diberlakukannya subsidi tepat sasaran.

"40 persen ini bukan masyarakat miskin, 40 persen status sosial terendah. Masyarakat rentan karena kalau terjadi bencana alam, PHK, atau sakit dia bisa pindah‎ ke miskin," terang Ruddy.

Untuk memasukan masyarakat ke dalam golongan pelanggan yang berhak menerima subsidi listrik TNP2K menggunakan berbagi parameter, agar data yang didapat mendekati akurat.

Kkalau 40 persn pakai puluhan variabel dilihat dari tingkat kesejateraan, kepesertaan program, kesehatan, demografi, ketenagakerjaan, kepemilikan aset, pendidikan, perumahan. Kita perhatikan faktor wilayah di setiap daerah faktornya berbeda," tutup Ruddy.

Saat ini pelangan 900 VA berjumah 23 juta seluruhnya masih menikmati subsidi listrik, berdasarkan data TNP2K dan pendataan yang dilakukan PLN masyarakat yang berhak mendapatkan subsidi miskin dan rentan miskin golongan 900 VA sebanyak 4,1 juta.

Dengan diterapkannya subsidi tepat sasaran mulai awal 2017‎, maka 18,9 juta pelanggan 900 VA, sudah tidak menerima subsidi lagi, akibatnya tarif listriknya akan mengalami kenaikan. (Pew/Gdn)