Liputan6.com, Jakarta - Beberapa pekan lalu, dunia media sosial diributkan dengan adanya kabar bahwa pada uang rupiah kertas pecahan Rp 100.000 keluaran tahun 2014 terdapat tanda atau gambar palu arit, yang merupakan lambang dari Partai Komunis Indonesia (PKI). Tentu saja, kabar tersebut langsung dibantah oleh Bank Indonesia (BI) karena gambar tersebut merupakan rectoverso.
Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Arbonas Hutabarat menyatakan bahwa salah satu unsur pengaman yang ada dalam uang rupiah adalah gambar saling isi atau rectoverso. Jika diterawang, rectoverso pada uang rupiah membentuk lambang BI yang merupakan singkatan dari Bank Indonesia.
Rectoverso adalah suatu teknik cetak khusus pada uang kertas yang membuat sebuah gambar berada di posisi yang sama dan saling membelakangi di bagian depan dan belakang. Apabila dilihat tanpa diterawang, gambar akan terlihat seperti ornamen yang tidak beraturan.
Advertisement
"Namun apabila diterawang, rectoverso akan membentuk sebuah gambar yang utuh," jelas Arbonas seperti ditulis Sabtu (10/12/2016).
Baca Juga
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Suhaedi menambahkan, teknik cetak rectoverso untuk pengamanan dari pemalsuan telah hadir dalam rupiah sejak 1993. Namun memang, gambar yang hadir di 1993 tersebut berbeda dengan gambar yang hadir pada saat ini.
"Untuk 1993 sampai dengan 1999, rectoverso di rupiah adalah gambar bunga. Selanjutnya atau pada 2000 sampai sekarang menggunakan logo BI," tutur dia.
Teknik rectoverso ini sebenarnya tidak hanya hadir di rupiah saja. Beberapa negara lain juga menggunakan teknik rectoverso untuk meningkatkan fitur pengamanan di uang kertas mereka.
Suhaedi mencontohkan, mata uang euro di Eropa dan bath di Thailand juga menggunakan teknik rectoverso. Untuk kedua negara ini rectoverso yang dihadirkan bukan gambar atau logo melainkan angka.
Selain itu, mata uang pound sterling Inggris dan juga won Korea selatan juga menggunakan rectoverso. Sama dengan BI, rectoverso di pound dan won adalah logo dari bank sentral. (Gdn/Ndw)