Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) memperkirakan penjualan listrik PLN di 2016 tidak mencapai target. Hal ini disebabkan menurunnya penggunaan pendingin udara (Air Conditioner/AC) akibat musim hujan sepanjang 2016.
Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun men‎gatakan, pada 2016, penjualan listrik yang diperkirakan hanya mencapai 205 tera Watt hour (tWh), sedangkan targetnya sekitar 216 tWh.
Baca Juga
"Bulan kemarin (Oktober) pertumbuhan 4 persen, November juga 4 persen.‎ Kalau rata-rata setahun sekitar 7 persen 2016. Perkiraan realisasi 204-205 tWh, targetnya 216 tWh," kata Benny, Sabtu (10/12/2016).
Advertisement
Benny mengungkapkan, perkiraan tidak tercapainya ta‎rget tersebut dilihat dari konsumsi listrik pelanggan, khususnya rumah tangga dan bisnis yang menurun, akibat cuaca hujan yang lebih dominan sepanjang 2016.
"Penurunan konsumsi terutama karena musim hujan, ‎jadi penggunaan AC berkurang," ucap Benny.
Menurut Benny, porsi AC cukup besar dalam konsumsi listrik dari pe‎langgan bisnis, yaitu pusat perbelanjaan dan hotel, sebesar 70 persen. Karena itu, pengurangan penggunaan AC cukup berpengaruh pada penjualan listrik PLN.
"AC itu kalau mal-mal itu kan besar sekali. AC paling besar 60-70 persen penggunaannya. Kalau musim hujan, penggunaan AC turun," papar Benny.
Benny melanjutkan, tak tercapainya penjualan listrik tersebut tidak mempengaruhi pendapatan PLN.‎ Karena golongan pelanggan besar lain, yaitu industri, mengalami pertumbuhan konsumsi listrik akibat penerapan diskon tarif listrik untuk penggunaan dari pukul 23.00-08.00.
"Industri bagus, tumbuhnya 6-7 persen. Ada tambahan dari industri karena insentif di 23.00-08.00 pagi," tutup Benny.