Sukses

Peringatkan Donald Trump, Ini Ancaman Orang Terkaya China

Orang terkaya China Wang Jianlin memberikan peringatan keras kepada presiden terpilih AS Donald Trump.

Liputan6.com, Jakarta - Orang terkaya China memberi peringatan keras untuk presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump jika dia dicegah membeli perusahaan di AS, maka itu akan berisiko bagi ribuan pekerja Amerika Serikat.

Miliarder real estate dan pemilik raksasa hiburan Dalian Wanda Group, Wang Jianlin membuat serangkaian akuisisi berkelas di Hollywood dalam beberapa tahun terakhir. Ia menuturkan ingin berinvestasi lebih banyak di AS, seperti dilansir money.cnn, yang ditulis Rabu (14/12/2016).

Namun perkembangannya telah membuat  beberapa anggota parlemen AS terkesima dan mendorong pemerintah melakukan pengawasan ketat terkait penawaran Wang tersebut.

Pada sebuah acara di Beijing selama akhir pekan, Wang mengabaikan keprihatinan Kongres AS tersebut dan mengatakan menyerahkan kasusnya langsung ke presiden terpilih.

"Saya bertemu dengan ketua Motion Picture Association of America, ia mengatakan akan bertemu Mr Trump segera dan bertanya apakah memiliki pesan yang saya kirim," kata Wang.

Wang menyebutkan, dirinya telah menginvestasikan dana sebesar US$ 10 miliar bersama dengan 20 ribu pekerja di Amerika Serikat. Ada sebanyak 20 ribu pekerja kemungkinan akan kehilangan pekerjaannya jika ada hal yang tidak beres.

Koleksi bisnis hiburan Wang yang berkembang di AS termasuk AMC Theaters (yang mengambil alih Carmike Cinemas (CKEC)), studio film Legendary Entertainment, dan baru-baru ini ada kesepakatan membeli Dick Clark Productions, produk yang menghasilkan Golden Globes dan penghargaan lainnya.

Kepada CNNMoney pada September lalu Wang juga berkata ia masih ingin membeli salah satu studio di Hollywood "Big Six", termasuk 20th Century Fox (dimiliki oleh Rupert Murdoch 21st Century Fox (FOX)) dan Warner Bros (dimiliki oleh CNN Time Warner (TWX)).

Dirinya juga merasa keberatan jika keputusan hanya berasal dari satu pandangan di Kongres, dan bukan berasal dari banyak orang.

"Saya pikir kita harus menunggu sampai Mr Trump mengambil sikapnya terhadap perusahaan hiburan Cina," ujar dia.

Wang menuturkan, Trump "perlu memahami" bahwa film-film Hollywood mengandalkan pasar Cina untuk pertumbuhannya.

Posisi Donald Trump pada investasi China di AS tidak jelas. Retorika kampanye difokuskan khusus pada perdagangan barang yang diproduksi antara dua ekonomi terbesar di dunia, dan menuduh China mengambil para pekerja Amerika dengan tidak bermain sesuai aturan.

Presiden terpilih ini pun mengancam dengan menyatakan label Beijing sebagai manipulator mata uang dan telah mengambil tarif sebanyak 45 persen dari produk China yang masuk ke AS, hingga hal ini akan meningkatkan risiko perang dagang.

Akan tetapi, para ahli mengatakan ada kekhawatiran yang lebih mendesak yaitu pembatasan China pada investasi asing, termasuk di media dan bidang hiburan, serta kebijakan yang cenderung mendukung perusahaan-perusahaan domestik.
 
Bahkan sebelum pelantikannya bulan depan, Trump sudah membuat hubungan kerja antara Washington dan Beijing menegang dengan mempertanyakan pendekatan lama pemerintah AS melalui topik yang sensitif di Taiwan.