Sukses

Semakin Banyak Masyarakat Tinggalkan Premium

Manajemen Pertamina menyatakan masyarakat di Jawa bahkan sudah mencapai 53 persen beralih dari premium ke BBM non subsidi.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyatakan penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium kian berkurang. Hal itu seiring banyaknya konsumen yang beralih menggunakan Pertalite dan Pertamax.

‎Direktur Pemasaran Pertamina M. Iskandar mengatakan, Premium terus menurun dari porsi penjualan BBM. Saat ini sudah berada di bawah level 50 persen. Hal ini menunjukan masyarakat yang meninggalkan Premium semakin banyak.

‎"Presentase Premium ke non subsidi ini cukup signifikan bisa tembus di atas 50 persen. Di Jawa sudah. Sekarang sudah 53 persen beralih ke non subsidi. Dan itu peningkatannya signifikan," kata Iskandar, di Jakarta, Kamis (15/12/2016).

‎Iskandar mengungkapkan, berdasarkan data penjualan harian Premium turun dari level 77 ribu kilo liter (KL) menjadi 35 ribu KL.

Pengurangan penjualan tersebut karena masyarakat beraih ke produk BBM Pertamina jenis lain yaitu Pertalite. Penjualan hariannya mencapai 20 ribu KL dan Pertamax 15 ribu KL.

Iskandar menuturkan, pertumbuhan penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis gasolin atau bensin Pertamina tidak mengalami pertumbuhan signifikan pada 2016. Itu karena kondisi perekonomian tahun ini.

‎"Gasolin overall sekitar 30 juta KL masih sama. Gasolin numbuhnya cuma 1 persen sisanya flat saja," tutur Iskandar.

  • Premium adalah salah satu jenis bahan bakar distilat yang memiliki angka oktan 88.

    Premium

  • Pertamina merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bertugas mengelola pertambangan minyak dan gas bumi di Indonesia.

    Pertamina

Video Terkini