Liputan6.com, Jakarta Kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve/The Fed) diperkirakan hanya berdampak sementara. Kenaikan suku bunga ini telah memicu aliran modal kembali ke negara tersebut.
Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM) Tony Prasetiantono menjelaskan, kembalinya modal ke AS akan memicu kenaikan nilai tukar dolar terhadap mata uang lain di seluruh dunia.
"Suku bunga naik implikasi dolar naik terhadap mata uang di seluruh dunia," kata dia dalam acara Indonesia Economic Outlook 2017 di Hotel Mulia Jakarta, Kamis (15/12/2016).
Selain itu, dia menambahkan, kenaikan suku bunga juga memicu permintaan saham di AS. Ini tercermin dari indeks saham Dow Jones yang melesat tinggi.
Advertisement
Baca Juga
"Indeks saham New York mencapai rekor tertinggi 19.700," kata dia.
Dia mengatakan, kenaikan dolar serta melesatnya pasar saham di AS memiliki indikasi jika orang di seluruh dunia berupanya menyelamatkan aset mereka.
"Artinya orang seluruh dunia dalam rangka mneyelamatkan asetnya lebih baik memilih aset denominasi AS," kata dia.
Namun, dia meyakini hal itu tidak akan berlangsung lama. Sebab, kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi membuat pemilik modal akan kembali berpikir rasional.
Dia mengibaratkan, seperti tren di Indonesia beberapa waktu lalu ketika tanaman anthurium dijual dengan harga tidak wajar.
"Tapi saya punya prediksi itu tidak akan lama. Kalau indeks terlalu tinggi akan menjadi financial bubble akan kempis juga," tandas dia.
Seperti diketahui, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau menaikkan suku bunga sekitar 0,25 persen atau 25 basis poin pada Rabu waktu setempat. Kenaikan suku bunga the Fed tersebut sesuai prediksi pasar.
Selain itu, the Fed juga mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih cepat pada 2017 seiring kebijakan pemerintahan presiden terpilih AS Donald Trump yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pemotongan pajak, pemangkasan aturan dan meningkatkan pengeluaran.
Kenaikan suku bunga itu memberikan kepastian di pasar keuangan yang didukung laporan data ekonomi yang kuat. Suku bunga the Fed naik 25 basis poin menjadi 0,50 persen-0,75 persen.(Amd/Nrm)