Sukses

Jamu Sido Muncul Ekspansi ke Pasar Jepang dan Filipina

Perusahaan jamu dan farmasi PT Sido Muncul akan melebarkan sayap untuk memasarkan produknya ke Jepang dan Filipina pada tahun 2017 mendatang

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan jamu dan farmasi PT Sido Muncul akan melebarkan sayap untuk memasarkan produknya ke Jepang dan Filipina pada 2017 mendatang. Diharapkan produk jamu asli Indonesia tersebut nantinya bisa dijual secara bebas di toko-toko maupun di apotek di kedua negara itu.

Presiden Direktur PT Sido Muncul, Irwan Hidayat, mengatakan mulai tahun depan produk jamu Sido Muncul akan ekspansi pasar di Jepang dan Filipina. Langkah awal yang akan dilakukan untuk menggarap pasar ekspor, perusahaan tersebut akan membuka kantor di Jepang.

"Tahun depan akan intensif masuk ke Jepang dan Filipina. Untuk Jepang, tahap pertama nanti buka kantor di sana. Setelah mendaftarkan produk jamu ini ke pihak otoritas Badan POM di Jepang," kata dia saat ditemui di sela-sela seminar Pelayanan Prima Pendaftaran Obat Tradisional di Solo, ditulis Jumat (16/12/2016).

Lebih lanjut, Irwan mengatakan, untuk menggarap pasar di Jepang, pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan pengusaha di Jepang. Produk yang dijual di Jepang, kemasannya akan menggunakan bahasa Jepang.

"Kalau selama ini kan yang dijual yang kemasan seperti di sini. Tetapi yang di Jepang nanti, kemasannya sudah memakai bahasa Jepang dan menggunakan konsep kemasan seperti produk di Jepang," ucapnya.

Menurut ‎Irwan, Jepang dipilih karena negara tersebut merupakan pasar yang mainstream. Oleh sebab itu, pihaknya pun optimistis setelah ekspansi diharapkan dua tahun kemudian produk jamu Sido Muncul bisa sukses di pasaran Jepang.

"Saya pilih Jepang karena merupakan pasar yang sulit karena termasuk negara maju dan konsumennya rasional. Sejak awal saya memang memilih yang paling sulit. Sebab, jika pasar yang sulit saja bisa ditembus, apalagi pasar yang tidak sulit," ujarnya.

Selama ini produk farmasi dan jamu Sido Muncul, ujar dia, hanya bisa ditemui di toko-toko Indonesia maupun toko Asia yang ada di luar negeri. Dengan ekpansi ke Jepang, diharapkan produk jamu dan obat herbal ini bisa menembus toko-toko dan apotek.

"Nanti akan dijual di mart-mart resmi yang ada di Jepang. Selain itu, juga di apotek-apotek. Kan, selama ini poduk kita hanya ditemui di toko-toko yang khusus menjual produk-produk Indonesia dan Asean. Nantinya semua toko akan menjual produk tersebut," ujarnya.

Selama ini Jepang juga dikenal sebagai negara yang mengenal obat-obat herbal. Untuk itu Irwan pun optimistis bisa masuk ke pasar produk herbal Jepang. "Menurut saya secara logika dan manajemen, pasar Jepang bisa menerimanya," tuturnya.

(Fajar Abrori)