Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan jalan tol Solo-Ngawi beroperasi pada pertengahan 2017. Jalan ini ini merupakan bagian dari proyek Tol Trans Jawa yang tengah digenjot penyelesainnya oleh pemerintah.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, ada beberapa ruas jalan tol Trans Jawa yang bisa beroperasi pada 2017, salah satunya adalah tol Solo-Ngawi. Ruas tol ini ditargetkan beroperasi pada Oktober tahun depan.
"Mudah-mudahan Jalan Tol Trans Jawa yakni ruas Bawen-Salatiga, Solo-Ngawi, dan Ngawi-Kertosono juga bisa beroperasi," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (19/12/2016).
Advertisement
‎Basuki menjelaskan, jalan tol Solo-Ngawi memiliki total panjang 90,25 km. Pembangunan jalan tol ini menggunakan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Baca Juga
Pemerintah memberikan dukungan konstruksi untuk meningkatkan tingkat kelayakan finansial ruas tol ini melalui pembangunan konstruksi Solo (Kartosuro)-Karanganyar sepanjang 20,9 km dan sisanya, sepanjang 69,35 km dilaksanakan oleh PT Solo Ngawi Jaya (PT SNJ).
"Untuk porsi pemerintah berdasarkan data per 9 Desember konstruksinya sudah mencapai 90,02 persen dan pembebasan lahannya 98,98 persen," kata dia.
Sedangkan sisanya yang dikerjakan oleh PT SNJ terdiri dari 2 paket, yaitu paket 1 (Karanganyar-Mantingan) sepanjang 35,15 km konstruksinya telah mencapai 65,95 persen dengan status pembebasan lahan 91,40 persen. Dan tahap 2 (Mantingan-Ngawi) sepanjang 34,2 km konstruksinya telah mencapai 39,17 persen dengan status pembebasan lahan 91,70 persen.
"Kami targetkan operasi penuh Oktober 2017, namun kami targetkan di bulan Juni seluruh konstruksi bisa selesai sehingga pada saat lebaran 2017 sudah bisa dimanfaatkan terbatas dari Karanganyar ke Ngawi tanpa membayar," ungkap Direktur Utama PT SNJ David Wijayatno.
Menurut dia, penyelesaian konstruksi jalan tol tersebut bisa dilaksanakan apabila pembebasan lahan sisanya dapat diselesaikan selambatnya Februari 2017. ‎ Saat ini untuk ruas tol Solo-Ngawi masih menyisakan 56 hektar lahan yang belum dibebaskan, di mana 16 hektar diantaranya berada dilokasi yang dibangun oleh pemerintah sedangkan sisanya seluas 40 hektar berada pada ruas yang dikerjakan PT.SNJ.
"Dari Karanganyar hingga Ngawi terdapat 58 overpass yang keseluruhannya membutuhkan penambahan lahan," tandas dia. (Dny/Gdn)