Liputan6.com, Jakarta PT KAI meluncurkan produk kartu pembayaran dan keanggotaan (membership) bernama Railpay‎. Dalam pembuatan kartu Railpay tersebut, KAI menggandeng tiga bank yaitu BNI, Bank Mandiri, dan BRI sebagai bentuk sinergi BUMN. ‎Lantas bagaimana cara untuk mendapatkan kartu ini?
Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan, ‎untuk mendapatkan kartu Railpay, pelanggan harus mendaftar terlebih dahulu agar menjadi anggota (member) di aplikasi mobile KAI Access dan sudah melakukan sejumlah transaksi pembelian tiket KA pada aplikasi tersebut dalam kurun waktu 1 tahun.
Baca Juga
"Selanjutnya, pelanggan yang memenuhi kriteria di atas akan dikirimkan pemberitahuan melalui email oleh pihak PT KAI agar calon pelanggan tersebut dapat melengkapi data yang dibutuhkan. Setelah data dianggap lengkap maka kartu Railpay akan segera dikirim ke kediaman masing-masing," ujar dia di Stasiun Juanda, Jakarta, Senin (19/12/2016).
Pelanggan dapat melakukan pengisian ulang (top up) saldo di ATM bank penerbit bertanda logo isi ulang dengan menggunakan kartu debit bank penerbit atau kartu debit berlogo ATM bersama.
Advertisement
Top up juga dapat dilakukan di kantor cabang bank penerbit atau merchant retail yang telah bekerja sama, baik dengan menggunakan kartu debit bank penerbit ataupun secara tunai. Top up perdana minimal selvesar Rp 100 ribu dengan saldo maksimal Railpay sebesar Rp 1 juta.
"Para pelanggan tidak perlu khawatir akan masa tenggang kartu Railpay karena kartu ini tidak memilki expired date alias aktif sepanjang masa sebagai alat bayar. Railpay menyimpan nilai uang di dalam chip dan dikelola oleh bank penerbit, namun bukan sebagai simpanan atau tabungan yang memerlukan nomor rekening," kata dia.
Dalam penggunaannya untuk pembelian tiket, Railpay mempunyai dua fungsi, yaitu yang pertama sebagai e-money atau sebagai uang elektronik untuk alat bayar pembelian tiket jarak jauh, di mana nama penumpang tidak harus sama dengan nama pemegang kartu.
Fungsi kedua, sebagai kartu member, dengan kata lain Railpay bisa digunakan untuk pembelian tiket jarak jauh dengan nama penumpang secara otomatis akan tercetak adalah atas nama pemilik kartu.
"Kartu Railpay hanya berfungsi sebagai alat transaksi, sehingga penumpang yang akan melakukan boarding di stasiun keberangkatan harus tetap membawa kartu identitas yang sesuai guna validasi data penumpang seperti yang telah ditetapkan KAI sebelumnya," jelas dia.
Bagi pengguna kartu Railpay yang loyal menggunakan kartu ini untuk membeli tiket KA, KAI akan memberikan fasilitas berupa tambahan poin yang dapat ditukar dengan tiket KA jarak jauh maupun fasilitas pelayanan di KAI grup.
Poin ini akan diakumulasikan dalam periode 1 tahun anggaran (Januari-Desember) dan akan otomatis hangus jika pada akhir periode tahun anggaran tidak digunakan.
Apabila Railpay dalam keadaan hilang atau dicuri, bank penerbit tidak dapat memblokir kartu yang hilang atau dicuri. Pihak bank penerbit juga tidak bisa mengganti sisa saldo kartu hilanga atau dicuri tersebut karena data saldo hanya tersimpan dalam chip kartu Railpay.
Namun poin yang telah terkumpul dalam kartu Railpay tidak akan hilang sebab poin tersebut tersimpan di server.
Direktur Utama PT BNI (Persero) Achmad Baiquni menuturkan, perbankan bersinergi bersama-sama dengan KAI dengan menerbitkan RailPay sebagai alat pembayaran yang dapat digunakan diberbagai moda Transportasi serta titik akseptasi lainnya.
Langkah ini merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap program Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang digagas Bank Indonesia untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar membudayakan transaksi secara non tunai.
"Hal ini selaras dengan program sinergi BUMN lainnya seperti penggunaan fasilitas transaksi bersama, yang menargetkan akan mendirikan 10.000 ATM Link dan 10.000 EDC Link hingga akhir tahun 2016," tuturnya.(Dny/Nrm)