Sukses

Ngetem Sembarangan, Menhub Cabut Izin Trayek 3 Bus AKAP

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat melaksanakan penertiban perusahaan otobus (PO) yang beroperasi di terminal bayangan.

Liputan6.com, Jakarta Untuk mempercepat proses operasional Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, yang akan segera diresmikan dan memastikan keselamatan penumpang bus AKAP, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat melaksanakan penertiban perusahaan otobus (PO) yang beroperasi di terminal bayangan.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Pudji Hartanto menjelaskan, selama ini  terminal bayangan masih beroperasi karena masih ada bus yang mencari penumpang di lokasi tersebut. Oleh sebab itu, Kementerian Perhubungan pun melakukan penertiban.

Dari hasil penertiban tersebut, 3 (tiga) bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) dicabut ijin trayeknya. "Dari hasil evaluasi kami dan setelah kami klarifikasi, terdapat 3 bus AKAP dari dua PO yang kami cabut ijin trayeknya," ujar Pudji dalam keterangannya, Rabu (21/12/2016).

Pudji mengaku, diharapkan dari penindakan tegas ini menjadi pelajaran bagi PO-PO lain agar tidak melakukan pelanggaran apalagi jika menyangkut keselamatan penumpang.

Adapun 2 PO dicabut ijin trayeknya yaitu PO Primajasa sebanyak 2 Bus dan PO Merdeka sebanyak 1 Bus. Sedangkan 60 PO diberikan Peringatan sebanyak 118 Bus.

"Terhadap PO-PO yang telah mendapatkan peringatan, kami sampaikan agar berhati-hati tidak melakukan pelanggaran lagi karena sanksi pencabutan ijin bisa saja diberikan jika mereka melakukan pelanggaran lagi," kata Pudji.

Sebelumnya pada 5 Desember 2016, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadimemastikan bahwa sebelum Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2017, terminal Pulo Gebang sudah bisa dioperasikan.

"Saya ingin memastikan bahwa Terminal Pulogebang akan dioperasikan pada 20 Desember 2016," ucap Budi di Terminal Pulogebang, Minggu (4/12/2016).

Karena itu, Budi meminta kepada Dirjen Perhubungan Darat untuk menutup terminal bayangan yang ada di sekitaran kawasan tersebut. Budi pun memberi waktu tiga hari agar semua rampung.

Selain itu, dia juga meminta agar Pasar Jaya yang berada di kawasan Pulogadung untuk segera pindah dan menampati kios-kios yang ada di Terminal Pulogebang. "Sebelum tanggal 20 (Desember 2016), semua sudah harus tersedia," kata Budi.

Dia juga meminta kepada Dirjen Perhubungan Darat untuk berkomunikasi dengan Kadishub Bekasi. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bus-bus dari Bekasi singgah ke Pulogebang. (Yas/Gdn)