Liputan6.com, Jakarta - PT MRT Jakarta menargetkan proses pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta rampung pada pertengahan 2018. Dengan demikian, transportasi massal tersebut mulai bisa beroperasi pada Februari 2019.
Direktur Operasional dan Perawatan MRT Jakarta Agung Wicaksono mengatakan, dari sisi konstruksi, saat ini proses pengerjaan proyek tersebut telah mencapai 60 persen. Sementara dari sisi operasional, MRT Jakarta kini tengah melakukan pembuatan panduan dan standart operational procedure (SOP).
"Dari aspek konstruksi rata-rata sudah 60 persen, sedangkan pengoperasional yang kita lakukan sekarang adalah pembuatan manual-manual dan SOP bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan," ujar dia di Kantor MRT, Jakarta, Rabu (21/12/2016).
Agung mengungkapkan, setelah pengerjaan fisiknya selesai ‎pada pertengahan 2018, akan MRT akan melakukan sejumlah uji coba termasuk untuk penyesuaian bagi tim teknisi dan masinisnya. Hal ini setidaknya memakan waktu lebih dari 6 bulan.
Baca Juga
‎"Target pengoperasian 2019, karena dari pertengahan 2018 sampai kuartal I 2019 kita perlu commissioning, intergrated test, trial run, termasuk untuk para masinis dan mekanik untuk mereka on job training‎. Jadi sudah di-training di mana-mana tapi yang paling penting training dengan lintasan dan kereta kita," kata dia.
Sebagai informasi, proses pengerjaan konstruksi yang telah mencapai 60 persen untuk MRT koridor selatan-utara fase 1 yaitu Lebak Bulus-Bundaran HI.‎
Advertisement
Secara umum, pekerjaan konstruksi yang terus berlangsung mencakup area depo MRT, pembuatan pondasi kolom jalur dan kolom stasiun layang, pembangunan struktur boks stasiun bawah tanah, pembuatan terowongan jalur bawah tanah, pembangunan Cooling Tower Ventilation Tower (CTVT), dan pembangunan pintu masuk stasiun bawah tanah.
Upaya optimalisasi pembangunan MRT Jakarta agar dapat beroperasi secara komersial pada Februari 2019, antara lain, pembangunan stasiun layang Lebak Bulus-Sisingamangaraja, akselerasi konstruksi sipil, persiapan operasi dan pemeliharaan menuju operator berstandar intemasional didampingi konsorsium konsultan Jepang dan Indonesia.
Serta bekerja sama dengan Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) untuk menyelenggarakan pendidikan dan latihan bagi sumber daya manusia operasi dan pemeliharaan MRT Jakarta.