Liputan6.com, Jakarta - PT MRT Jakarta terus menggenjot proses pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) koridor selatan-utara fase 1 Lebak Bulus-Bundaran HI. Rencananya, fase ini bisa segera beroperasi pada Februari 2019 mendatang.
Direktur Operasional dan Perawatan MRT Jakarta Agung Wicaksono mengatakan, untuk fase 1, pihaknya akan menyiapkan sebanyak 96 kereta atau 16 rangkaian, di mana masing-masing rangkaian terdiri dari 6 keret‎a. Namun dari 16 rangkaian kereta tersebut, tidak semuanya akan dioperasikan.
"Fase 1 ada 96 kereta dan masing-masing rangkaian terdiri dari 6 kereta. Jadi kita punya 16 rangkaian, yang akan dioperasikan sekitar 14 rangkaian, yang 2 rangkaian untuk back up," ujar dia di Kantor MRT, Jakarta, Rabu (21/12/2016).
Advertisement
Baca Juga
Untuk masing-masing gerbong lanjut Agung, memiliki kapasitas maksimal 330 orang atau sekitar 1.980 orang per rangkaian. Itu terdiri dari kapasitas di tempat duduk, di pegangan berdiri dan berdiri tanpa alat pegangan. Meski demikian, dia memastikan dengan kapasitas maksimal tersebut masih nyaman untuk para pengguna MRT.
"Daya angkut kapasitas maksimal 330 orang per gerbong , itu maksimal dengan kapasitas hampir 200 persen. Artinya kalau 100 persen semua tempat duduk terisi, kemudian ada pegangan berdiri. Kita hitung sampai 200 persen itu 330 per gerbong. Itu masih bisa gerak. KRL saja mungkin 250 persen," kata dia.
Agung juga menyatakan, untuk jam sibuk, rentang waktu kedatangan antar kereta akan berkisar antara 5-6 menit. Hal ini untuk memastikan agar tidak terjadi penumpukan pengguna di stasiun MRT pada jam-jam sibuk tersebut.
"Antara 5-6 menit di jam peak. Jadi setiap 5 menit ada kereta datang. (Jam sibuk) Kira-kira antara pukul 5.30 atau 6.00 sampai jam 9.00. Untuk sore pukul 16.00 sampai 19.00. Yang jelas kita total beroperasi 20 jam per hari‎," tandas dia. (Dny/Gdn)