Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mengevaluasi kebutuhan penambahan pembangunan jalan tol Samarinda-Bontang sepanjang 95 Kilometer (Km). Hal ini menindaklanjuti hasil kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Kalimantan Timur meninjau proyek tol Balikpapan-Samarinda.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry TZ mengatakan, dalam peraturan dimungkinkan menugaskan atau menambah lingkup jalan tol kepada badan usaha yang sudah melaksanakan pembangunan atau yang menguasai lahan, dalam hal ini untuk proyek tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 99 Km
Baca Juga
"Kan ada proyek tol Balikpapan-Samarinda, kemudian ada kebutuhan dan keinginan untuk dilanjutkan ke Bontang. Nanti di evaluasi dengan badan usahanya, tentu nanti ada perintah dari Menteri PUPR untuk membangun Samarinda-Bontang," jelasnya di Hotel Four Season, Jakarta, Kamis (22/12/2016).
Advertisement
Dia menyebut, panjang tambahan jalan tol Samarinda-Bontang 95 Km. Prosesnya, sambung Herry, dimulai dengan ketersediaan lahan, baru bisa memulai konstruksi. Sayangnya Herry belum dapat memperkirakan tambahan kebutuhan dana untuk menggarap jalan tol Samarinda-Bontang.
"Tanah bisa cepat lah sambil jalan di 2017, dan mudah-mudahan bisa dimulai konstruksinya pada 2018. Sedangkan investasi belum, nanti dihitung ini kan baru konsepnya dulu kalau ada kebutuhan penambahan," tutur Herry.