Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertanian Amran Sulaiman memasang target swasembada untuk masing-masing produk pangan. Puncaknya, pada 2045 mendatang Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia dengan swasembada ini.
Pada 2017 ditargetkan swasembada jagung. Kemudian pada 2019 untuk gula konsumsi dan kedelai, di 2025 untuk gula industri, di 2026 untuk daging sapi, dan pada 2033 untuk bawang putih.
Baca Juga
"Apabila ini mampu diwujudkan, maka di 2045 Indonesia menjadi lumbung pangan dunia," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (23/12/2016).
Advertisement
Salah satu upaya untuk mencapai target tersebut, Kementerian Pertanian meluncurkan sistem informasi pertanian modern berbasis smartphone bernama Teknologi Pertanian Modern (Tanam) di Bogor, Kamis 22 Desember 2016 kemarin.
Keberadaan sistem informasi pertanian modern berbasis smartphone harus diharapkan menjadi pedoman dalam peningkatan produksi pangan nasional.
Misalnya dengan kenaikan produksi 1 komoditas pangan yaitu jagung dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Nantinya, jagung terus diekspor sehingga Indonesia mampu memenuhi kebutuhan Asia.
"Jika kenaikan produksnya 10 ton per hektare saja dengan total luas tanam nasional 3 juta hektare, maka Rp 30 triliun uang yang dinikmati langsung petani. Tentunya ini menaikkan kesejahteraan dan menekan inflasi," kata dia.
Selain itu, Amran juga berharap ke depan tidak lagi mengimpor mesin pertanian. Sebab banyak potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia dalam negeri dapat dioptimalkan.
Dalam kesempatan ini Amran meminta agar dalam kegiatan inovasi dibuatkan peta jalan dan dapat disinergikan dengan pelaku usaha. Di antaranya yakni untuk jagung target produktivitasnya 20 ton per hektare, padi 20 ton per hektare dan kedelai 5 ton per hektare.
"Tidak hanya komoditas ini, tapi untuk semua komoditas pangan harus ada peta jalan target produktivitasnya," tandas dia.