Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatatkan total nilai utang pemerintah pusat sampai dengan posisi November 2016 sebesar Rp 3.485,36 triliun.
Realisasi utang ini naik signifikan sebesar Rp 45,58 triliun dibandingkan posisi Oktober yang senilai Rp 3.439,78 triliun.
Advertisement
Baca Juga
Dari data DJPPR, Jakarta, seperti dikutip Minggu (25/12/2016), dalam denominasi dolar AS, total ‎nilai utang pemerintah pusat yang sebesar Rp 3.485,36 triliun di periode November menjadi US$ 256,98 miliar dibanding pencapaian bulan sebelumnya US$ 263,56 miliar.
Data tersebut menunjukkan, utang pemerintah pusat itu berasal dari pinjaman sebesar Rp 744,38 triliun atau US$ 54,88 miliar hingga bulan kesebelas ini. Sementara realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp 2.740,98 triliun atau setara US$ 202,09 miliar.
Pencapaian nilai pinjaman tersebut naik Rp 12,4 triliun dari realisasi Oktober 2016 yang sebesar Rp 731,98 triliun. Sedangkan nilai SBN pada periode November ini membengkak Rp 33,17 triliun dari penerbitan SBN hingga Oktober 2016 sebesar Rp 2.707,81 triliun.
Data DJPPR menyebutkan, pinjaman senilai Rp 744,38 triliun, terdiri dari pinjaman luar negeri Rp 739,30 triliun. Ini terdiri dari pinjaman bilateral sebesar Rp 326,59 triliun, multilateral Rp 365,99 triliun, komersial bank Rp 46,60 triliun dan suppliers Rp 0,11 triliun. Adapun pinjaman dalam negeri tercatat sebesar Rp 5,08 triliun.
Utang pemerintah pusat yang bersumber dari penerbitan SBN senilai Rp 2.740,98 triliun, terdiri dari utang dalam denominasi valuta asing Rp 728,91 triliun dan Rp 2.012,07 triliun dari SBN dengan denominasi rupiah.
Nilai utang hingga November yang tercatat Rp 3.485,36 triliun setara dengan rasio 27,7 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang mencapai Rp 12.627 triliun.
Pemberi Pinjaman Terbesar
Pemberi Pinjaman Terbesar
Adapun 10 negara pemasok utang bilateral Indonesia yang mencapai Rp 326,59 triliun per November 2016, meliputi :
1. Jepang dengan pinjaman Rp 209,62 triliun,
2. Prancis Rp 23,96 triliun
3. Jerman Rp 22,79 triliun
4. Korea Selatan Rp 20,29 triliun
5. China Rp 12,80 triliun
6. Amerika Serikat Rp 9,64 triliun
7. Australia Rp 7,51 triliun
8. Spanyol Rp 3,58 triliun
9. Rusia Rp 3,49 triliun
10. Inggris Rp 2,28 triliun
11. Negara lain Rp 10,64 triliun
Â
Advertisement
Lembaga keuangan
Lembaga Keuangan Dunia
Sedangkan pinjaman multilateral senilai Rp 365,99 triliun oleh pemerintah Indonesia berasal dari 6 lembaga keuangan dunia, yakni :
1. Bank Dunia dengan kucuran pinjaman Rp 233,53 triliun
2. Asian Development Bank (ADB) Rp 120,44 triliun
3. Islamic Development Bank (IDB) Rp 9,30 triliun
4. International Fund for Agricultural Development (IFAD) Rp 2,21 triliun
5. Bank Investasi Eropa (EIB) Rp 0,34 triliun
6. Nordick Investment Bank (NIB) Rp 0,17 triliun
Utang yang berasal dari komersial bank senilai Rp 46,60 triliun, antara lain :
1. Amerika Serikat (AS) senilai Rp 10,29 triliun
2. Singapura Rp 7,75 triliun
3. Prancis Rp 8,45 triliun
4. Belanda Rp 6,24 triliun
5. Austria Rp 4,79 triliun
6. Rusia Rp 4,78 triliun
7. Inggris Rp 0,82 triliun
8. Jepang Rp 0,58 triliun
9. Taiwan Rp 0,62 triliun
10. Jerman Rp 0,56 triliun
11. Negara lain Rp 1,71 triliun.
Â