Sukses

Presiden Resmikan Pembangkit Listrik Rp 6,18 Triliun di Sulawesi

Keberadaan pembangkit listrik tersebut untuk memenuhi kebutuhan penerangan di masyarakat.

Liputan6.com, Tompaso - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan tiga proyek infrastruktur Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) yang dibangun PT Pertamina (Persero). Nilai investasi ketiga pembangkit listrik itu mencapai US$ 532,07 juta atau sekitar Rp 6,18 triliun. 

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan,  proyek yang diresmikan meliputi PLTP Lahendong unit 5 dan 6 berkapasitas 2 x 20 Mega Watt (MW) di Tompaso, Sulawesi Utara.  Nilai proyek ini sebesar US$ 282,07 juta atau setara Rp 3,3 triliun.

Pembangunan [PLTP]( 2612949 "") ini dimulai sejak 5 Juli 2015 dengan target penyelesaian masing-masing pada Desember 2016 dan Juni 2017. Namun penyelesaian proyek ini kemudian dipercepat.

"PLTP dikerjakan lebih cepat, selesai menjadi 15 September 2016 atau lebih cepat tiga bulan untuk unit 5 dan 9 Desember atau lebih cepat enam bulan untuk unit 6," kata Dwi di Tompaso, Minahasa, Sulawesi Utara, Selasa (27/12/2016).

Proyek selanjutnya yang diresmikan Jokowi adalah PLTP Ulubelu unit 3 yang  berkapasitas 1 x 55 MW dengan nilai investasi US$ 250 juta setara Rp 2,8 triliun.

PLTP Ulubelu unit 3 mulai dikerjakan pada 5 Juli 2015 dengan target selesai Agustus 2016. Namun kemudian dipercepat dan berhasil masuk ke dalam sistem pada 26 Juli 2016 atau lebih cepat satu bulan.

"Proyek yang berlokasi di Tanggamus, Lampung ini telah menyerap tenaga kerja sekitar 3.000 orang, dengan TKDN mencapai 50,89 persen," papar Dwi.

Menurut dia Presiden Jokowi juga yang meresmikan dimulai pembangunan proyek-proyek tersebut.

"Presiden Joko Widodo telah memimpin pelaksanaan ground breaking ketiga proyek PLTP tersebut di Kamojang 15 Juli 2015 lalu dan hari ini beliau memimpin langsung peresmian pengoperasian ketiganya," dia menandaskan. (Pew/Nrm)

Video Terkini