Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meminta kepada jajaran manajemen Semen Indonesia Holding Company untuk mengelola biaya produksi sehingga bisa menawarkan harga semen yang terjangkau. Harga semen yang terjangkau tersebut dapat mendorong pembangunan perumahan.
Rini menjelaskan, pemerintah terus mendorong percepatan pembangunan perumahan. Alasannya, saat ini angka kebutuhan rumah atau back log di Indonesia masih sekitar 13,5 juta rumah. Salah satu cara untuk mendorong percepatan pembangunan perumahan tersebut adalah dengan menurunkan biaya salah satunya dengan penurunan harga semen.
Advertisement
Baca Juga
Oleh sebab itu, Rini pun meminta kepada Semen Indonesia untuk bisa mewujudkan hal tersebut. "Semen Indonesia tolong harga semen jangan mahal-mahal loh ya. Perusahaan memang harus cetak keuntungan. Tapi jangan lupa kita punya rakyat nih. Nah harus banyak program yang bisa mengurangi beban rakyat," kata Rini di Kementerian BUMN, Kamis (29/12/2016).
Tak hanya Semen Indonesia yang diwanti-wanti Rini untuk membantu percepatan pembangunan perumahan, Salah satu Bank BUMN yaitu PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), Perum Perumnas dan BPJS Ketenagakerjaan juga diharapkan saling bersinergi.
Kepada BTN dan Perum Perumnas, Rini mengingatkan bahwa target pembangunan 1 juta rumah sampai saat ini masih jauh dari harapan. Dengan demikian, dirinya mengapresiasi perjanjian antara 7 BUMN hari ini di Kemenetrian BUMN.
"BPJS Ketenagakerjaan juga ikut. Karena memang kita harus memberikan kesempatan kepada masyarakat agar mereka mendapatkan rumah apakah itu rumah landed atau rumah susun,"' tambah Rini. (Yas/Gdn)