Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kelautan dan Perikanan memperkirakan produksi budidaya perikanan pada 2016 sulit mencapai target. Hal ini disebabkan oleh musim hujan sepanjang tahun.
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Seobjakto mengatakan, target produksi budidaya perikanan pada 2016 mencapai 19,46 juta ton. Sedangkan realisasi sampai Desember 2016 baru mencapai 15,8 juta ton.‎ Namun data tersebut belum lengkap karena masih mengumpulkan dari sejumlah daerah.
Baca Juga
‎"Kita punya sasaran produksi 19,46 juta ton, di triwulan III 13 juta ton, di Desember baru 15,8 juta ton, dari sisi targetnya 19,5 juta ada kekurangan 3,7 juta ton," kata Slamet, di Kantor Kementerian Kelautan‎ dan Perikanan, Jakarta, Kamis (29/12/2016).
Advertisement
Menurut Slamet, dengan melihat realisasi produksi tersebut kemungkinan tidak mencapai target. Hal ini disebabkan curah hujan yang tinggi sepanjang 2016 yang mempengaruhi jumlah populasi perikanan budidaya.
‎"Kemungkinan 2016 ini kita mempunyai satu iklim cukup ekstrim terutama hujan, hampir sepanjang tahun hujan. Dengan curah hujan tinggi menurunkan suhu," tutur Slamet.
Menurut Slamet, untuk budidaya perikanan laut berpengaruh pada kandungan kadar garam yang menurun dan kelembaban, sehingga menurunkan minat ikan yang melakukan perkawinan.
"Kedua air laut mengurangi penurunan kadar garam, karena hujan asam Ph juga rendah menurunkan kuaitas air, bahan kimia di dalam laut juga mengalami perubahan," tutup Slamet.