Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan terjadi penurunan jumlah penduduk miskin dari 28 juta orang pada Maret 2016 menjadi 27,76 juta orang pada September 2016. Ada sejumlah faktor yang mendorong penurunan tingkat kemiskinan ini.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, faktor pertama yaitu tingkat inflasi yang rendah. Selama periode Maret-September 2016, inflasi umum relatif rendah yaitu sebesar 1,34 persen.
Kedua, pada periode Maret-September 2016, secara nasional harga eceran sejumlah kebutuhan pokok masyarakat seperti beras, cabai rawit, cabai merah, telur ayam mengalami penurunan. Rata-rata harga beras turun 1,21 persen yaitu dari Rp 13.301 per kg pada Maret menjadi Rp 13.140 per kg di September.
Advertisement
Kemudian rata-rata harga cabai merah mengalami penurun sebesar 14,06 persen, dari Rp 45.554 per kg di Maret menjadi Rp 39.151 per kg pada September 2016.
"Adapun cabai rawit mengalami penurunan sebesar 13,77 persen dan telur ayam ras mengalami penurunan sebesar 0,56 persen," ujar dia di Kantor BPS, Jakarta, Selasa (3/1/2017).
Faktor ketiga, nominal rata-rata upah buruh tani per hari pada September 2016 naik sebesar 1,42 persen dibandingkan per Maret 2016 yaitu dari Rp 47.559 menjadi Rp 48.235.
Selain itu, rata-rata upah buruh bangunan per hari pada September 2016 juga naik sebesar 1,23 persen dibandingkan upah pada Maret 2016 yaitu dari Rp 81.481 menjadi Rp 82.480.
Faktor keempat yaitu nilai tukar petani (NTP) nasional pada September 2016 sebesar 102,02, atau naik 0,69 persen dibandingkan NTP Maret 2016 yang sebesar 101,32.