Sukses

KEIN: Inflasi Bahan Makan Harus Dikendalikan

BPS merilis data inflasi Desember 2016 sebesar 0,42 persen sehingga inflasi sepanjang tahun 2016 sebesar 3,02 persen

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi Desember 2016 sebesar 0,42 persen sehingga inflasi sepanjang tahun 2016 sebesar 3,02 persen. Tingkat inflasi yang terjadi sepanjang tahun 2016 relatif rendah dan dibawah target yang ditetapkan dalam APBNP 2016 yakni sebesar 4,0 persen.

Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta menilai, secara keseluruhan inflasi tahun 2016 cukup baik dan masih lebih rendah dari target asumsi APBN-P 2016.

Menanggapi inflasi Desember, Arif menilai angka 0,42 persen cukup rendah dibandingkan dengan inflasi bulan yang sama tahun 2014 dan 2015 yang masing-masing sebesar 2,46 dan 0,96 persen, meski menurutnya di tahun 2014 ada dampak kenaikan BBM.

Dia melanjutkan, inflasi Desember 2016 jika dikelompokan berdasar pengeluaran terutama didorong oleh kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang memiliki andil 0,20 persen. Jika dibedah lebih dalam, tarif angkutan udara memiliki andil cukup besar hal ini.

Arif menilai hal ini karena bulan Desember kali ini cukup banyak tanggal merah dan long weekend sehingga sudah pasti akan mendorong permintaan dan harga di sektor transportasi.

Meskipun secara umum inflasi 2016 relatif baik, Arif menitikberarkan pada besaran inflasi bahan makanan yang masih lebih tinggi dari inflasi umum. Inflasi bahan makanan tahun 2016 tercatat sebesar 5,69 persen. Bahkan jika dibandingkan dengan tahun lalu, inflasi untuk kelompok pengeluaran bahan makanan tahun 2016 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2015 yakni sebesar 4,93 persen.

"Inflasi bahan makanan menjadi sangat penting untuk lebih dikendalikan karena sangat mempengaruhi garis kemiskinan dan pada akhirnya dapat menghambat laju penurunan kemiskinan atau bahkan justru menambah jumlah orang miskin," kata Arif dalam keterangan resminya, Rabu (4/1/2017).

Untuk tahun 2017, Arif memproyeksikan tekanan terhadap inflasi akan sedikit lebih kuat yang berasal dari rencana pemerintah untuk melakukan penyesuaian data penerima subsidi listrik dan juga harga komoditas yang beberapa mulai mengalami kenaikan.

Di luar faktor tersebut, lanjutnya perlu diantisipasi faktor kurs yang masih berfluktuasi sesuai dengan dinamika ekonomi global sehingga dapat menyebabkan tekanan terhadap peningkatan harga barang-barang impor.

"KEIN berkeyakinan bahwa meskipun ada sedikit tekanan, akan tetapi inflasi tahun 2017 tetap akan terkendali pada tingkat yang moderat yakni sesuai dengan target APBN 2017”, tutup Arif.