Liputan6.com, Jakarta Harga minyak naik hampir 2 persen. Kenaikan dipicu harapan cadangan minyak Amerika Serikat turun dan tanda-tanda bahwa eksportir minyak dunia tetap pada jalurnya untuk memangkas produksi yang akan memberikan dampak pada pekan ini.
Minyak acuan global, Brent naik 99 sen atau 18 persen untuk menetap pada US$ 56,46 per barel. Sementara harga minyak acuan AS, West Texas Intermediate naik 93 sen untuj menetap 53,26 per barel.
Baca Juga
Paska perdagangan ditutup, harga minyak naik tipis setelah grup industri di American Petroleum Institute melaporkan bahwa pasokan turun 7,4 juta barel sepekan di 30 Desember kemarin.
Advertisement
Melansir Reuters, Kamis (5/1/2017), perusahaan minyak nampaknya akan menarik persediaan pada pekan terakhir, dengan alasan pajak. Hal itu bisa menaikkan harga setelah data persediaan pemerintah dirilis pada Kamis ini.
Kedua minyak acuan itu mengalami kerugian pada hari sebelumnya, setelah dolar menyentuh kenaikan dalam 14 tahun dan memukul jatuh minyak dari harga tertinggi sejak 18 bulan.
Kuwait, anggota OPEC meningkatkan harapan bahwa produsen akan patuh dengan kesepakatan untuk mengurangi kelebihan produksi, mereka akan memangkas produksi pada kuartal pertama.
Anggota dari OPEC pada November lalu sepakat bahwa akan memangkas kelebihan pasokan pertama kalinya sejak 2008, untuk mengangkat harga minyak. Kuwait berarti harus memangkas produksi sebanyak 131 ribu barel per hari.