Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman membantah harga cabai di Kamilantan Timur, tepatnya di Samarinda mencapai Rp 200 ribu per kilogram (kg). Dia mengaku sudah cek lapangan untuk harga cabai.
"Ini saya luruskan. Ada kadisnya tadi dan kita telpon langsung harganya itu Rp 40 ribu per kg. Itu sudah saya cek langsung. Bahkan kami mapping harga cabai," kata Amran di Menara Bidakara, Jakarta, Kamis (5/1/2017).
Meski begitu, Amran tidak menampik harga capai di beberapa wilayah Indonesia saat ini tengah mengalami kenaikan. Ini karena para petani menunda panen akibat curah hujan yang tinggi.
Untuk pasokan di Kalimantan, Sulawesi, Aceh dan beberapa di luar jawa, dipastikan Mentan tercukupi. "Di tempat-tempat itu, di sentra-sentra produksi cabau, kalau di petani Rp 40 ribu per kg di pedagang Rp 50 ribu per kg, jadi bukan Rp 200 ribu per kg," tegas dia.
Baca Juga
Hingga kini, Amran mengaku masih ada pekerjaan rumah untuk membuat harga cabai ini tidak mudah begejolak. Nantinya, dirinya akan berkoordinasi dengan Menteri Perdagangan dalam pendistribusiannya.
Amran juga memastikan, meski harga sedikit melonjak, namun pemerintah sampai saat ini tidak ada impor cabai. "Tidak ada, stoknya cukup, arahan Pak Presiden distribusinya kita perbaiki," ujar Amran.
Advertisement
Harga cabai terus melonjak naik dalam beberapa hari ini. Bahkan di kota besar di Kalimantan, harga cabai sudah mencapai Rp 200 ribu per kilogram (kg).
Harga cabai tiung di sejumlah pasar tradisional di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, dalam tiga hari terakhir melambung tinggi hingga mencapai Rp 200.000 per kilogram. Hal ini dikeluhkan oleh konsumen yang didominasi ibu-ibu rumah tangga.
"Saya tidak mengerti mengapa kenaikan harga cabai bisa begitu tinggi, padahal kami sekeluarga kalau makan tidak ada sambal, rasanya kurang nikmat," ujar Nani di Samarinda, melansir Antara, Rabu 4 Januari 2017.
Berdasarkan pantauan di sejumlah pasar tradisional di Kota Samarinda, harga cabai yang ditawarkan penjual di los pasar berbeda-beda tetapi tidak jauh dari nilai Rp 200.000 per kilogram untuk masing-masing los dalam satu pasar. (Yas)