Sukses

The Fed Bakal Naikkan Suku Bunga pada Juni 2017

Bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve akan menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali pada 2017.

Liputan6.com, Washington - Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) fokus terhadap dampak potensi stimulus fiskal. Hal itu membuat sejumlah pelaku pasar khawatir dengan langkah bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga cepat untuk mengantisipasi kenaikan inflasi.

Dalam rilis hasil pertemuan bank sentral AS pada 13-14 Desember menyebutkan kalau the Fed mengindikasikan adanya risiko terhadap pertumbuhan ekonomi terutama adanya ekspansi kebijakan fiskal pada 2017.

Bank sentral AS atau the Federal Reserve melihat risiko meningkat seiring rencana kenaikan pengeluaran pemerintah baru AS dan pemotongan pajak memacu pertumbuhan ekonomi lebih cepat. Namun, bank sentral AS menegaskan kenaikan suku bunga akan bertahap di tahun-tahun mendatang.

"Tidak ada hal yang dapat mengubah pandangan kami secara radikal terhadap kebijakan the Federal Reserve. Saya pikir kenaikan suku bunga the Federal Reserve lebih masuk akal pada Juni," ujar Dean Maki, Kepala Ekonom Point72 Asset Management seperti dikutip dari laman Bloomberg, Kamis (5/1/2017).

Selain itu, pelaku pasar juga memprediksi kenaikan suku bunga kembali terjadi pada Juni. Dalam rilis itu juga menunjukkan kalau kenaikan bunga pinjaman menunjukkan ketidakpastian dari kebijakan fiskal ke depannya.

"Partisipan menekankan ketidakpastian mereka soal waktu, ukuran dan komposisi dari insentif kebijakan ekonomi fiskalnya. Serta bagaimana kebijakan itu dapat pengaruhi permintaan dan penawaran agregat," tulis dalam rilis itu.

Komite the Fed yang dipimpin Janet Yellen itu juga terbagi. Hal itu terkait seberapa jauh tingkat pengangguran untuk turun. Selain itu, konsekuensi inflasi ke depannya.

Dalam pertemuan pada Desember itu juga menunjukkan kalau the Federal Reserve akan menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali pada 2017.

Presiden terpilih AS Donald Trump berjanji akan meningkatkan belanja infrastruktur, memangkas pajak dan mereformasi aturan. Presiden terpilih AS Donald Trump sendiri akan dilantik pada 20 Januari. Sementara itu, the Federal Reserve akan kembali lakukan pertemuan pada 31 Januari-1 Februari 2017.

Video Terkini