Liputan6.com, Malang - Pemerintah berencana membangun 9 bendungan baru di 2017 sebagai bagian dari target pembangunan 49 bendungan hingga 2019. Keberadaan bendungan ini diharapkan akan meningkatkan pasokan air untuk irigasi lahan pertanian di Indonesia.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya telah memiliki program untuk menyediakan pasokan air ke lahan pertanian.
Salah satunya melalui pembangunan dan rehabilitasi saluran irigasi di daerah lahan pertanian tadah hujan. Saluran irigasi tersebut terintegrasi dengan bendungan yang tengah dibangun pemerintah.
Advertisement
Baca Juga
"Program kami memang pembangunan dan rehabilitasi irigasi, pembangunan irigasi baru itu bukan mencetak sawah tetapi di daerah-daerah tadah hujan yang belum ada irigasi kita bikin irigasinya," ujar dia di Malang, Jawa Timur, Jumat (6/1/2017).
Basuki menjelaskan, saat ini dari 7,3 juta hektar (ha) lahan pertanian irigasi, yang kebutuhannya airnya dipenuhi dari bendungan baru 11 persen. Hal ini dinilai masih sangat rendah dan berpotensi mengganggu keberlangsungan kegiatan di sektor ini.
Namun, jika 49 bendungan tersebut rampung, diharapkan persentase kebutuhan air yang bisa dipenuhi dari bendungan meningkat menjadi 20 persen. "(Meningkat jadi 20 persen) Kalau sudah selesai 49 bendungan. Kan bangunnya bertahap," lanjut dia.
Basuki menjelaskan, di 2015 sudah ada 13 bendungan yang mulai dibangun, kemudian di 2016 mulai dibangun 8 bendungan.
Sedangkan pada tahun ini, rencananya akan dibangun 9 bendungan diberbagai lokasi diantaranya Rukoh di Aceh, Lausimeme di Sumatera Utara, Komering II di Sumatera Selatan, Bener di Jawa Tengah, Sidan di Bali, Temef di NTT, Pamukkulu di Sulawesi Selatan, Way Apu di Maluku dan Baliem di Papua.
"Tahun ini 9 bendungan, jadi 2015 ada 13 bendungan, 2016 ada 8 bendungan. Yang dibangun di 2015 sudah ada yang jadi 1 bendungan yaitu Raknamo yang mudah-mudahan diresmikan tahun ini. Nah di 2017 ada 9 lokasi, seperti di Aceh, NTT," tandas dia.(Dny/Nrm)