Liputan6.com, Jakarta - Saat ini, gaji kecil dan sedikit bukan lagi menjadi penghalang bagi Anda yang ingin berinvestasi. Meski gaji per bulan dianggap pas-pas, tidak ada salahnya jika Anda mulai menyisihkan sedikit saja dari gaji tersebut untuk diinvestasikan.
Banyak manfaat yang nantinya akan Anda peroleh dari investasi. Jenis investasi saat ini juga sudah sangat beragam mulai dari emas, surat berharga, saham, valuta asing (valas), properti, bahkan ada juga investasi yang berbasis syariah. Mari kita bahas tentang investasi syariah.
Advertisement
Baca Juga
Jenis investasi syariah sendiri di Indonesia sudah semakin pesat perkembangannya. Ada berbagai macam produk yang ditawarkan oleh investasi syariah seperti tabungan syariah, deposito syariah, saham syariah, dan reksadana syariah.
Walaupun banyak masyarakat yang belum paham tentang investasi ini, dan terdengar sedikit asing tapi Anda selaku calon investor harus mencobanya. Jika Anda tertarik untuk mencoba, maka produk investasi manakah sebaiknya yang Anda pilih? Deposito syariah atau reksadana syariah?
Kalau masih bingung, simak ulasannya di bawah ini seperti dikutip dari Cermati.com:
Deposito Syariah
Deposito adalah salah satu produk investasi paling umum yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas. Kalau Anda sudah tidak asing lagi dengan kata deposito, apakah Anda sudah pernah mendengar istilah deposito syariah sebelumnya?
Deposito syariah sendiri hampir-hampir mirip dengan produk deposito pada bank konvensional, bedanya produk ini ditawarkan langsung oleh Bank Syariah dan dikelola berdasarkan prinsip-prinsip Syariah dengan sistem bagi hasil.
Tidak seperti bank konvensional dengan sistem bunga tetap. Karena menggunakan sistem bagi hasil, maka pendapatannya berfluktuasi pada tingkat pendapatan bank syariah berdasarkan baik buruknya kinerja bank syariah itu sendiri. Jadi sudah pasti investasi ini memenuhi kriteria halal dan muslahah.
Mengapa dikatakan halal dan muslahah? Halal berarti bebas dari riba (bunga) dan muslahah berarti memberikan manfaat atau keuntungan bagi orang-orang yang terlibat dalam produk investasi.
Dalam investasi ini, nasabah bertindak sebagai pemilik dana dan bank bertindak sebagai pengelola dana. Jangka waktu investasinya juga beragam bisa 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun.
Dari jangka waktu yang dipilih nantinya investor akan mendapatkan imbalan sesuai dengan jumlah uang yang diinvestasikan berdasarkan waktu penempatannya. Sebelum memutuskan untuk mulai berinvestasi, ada baiknya jika Anda mengetahui apa kelebihan dan kekurangan berinvestasi pada bank syariah.
Kelebihan
Berikut kelebihan dan kekurangannya:
1. Kelebihan
- Bagi hasil yang diberikan lebih besar daripada tabungan syariah.
- Cocok digunakan bagi Anda yang tidak menyukai risiko tinggi.
- Produk investasi aman dalam jangka pendek.
- Dilindungi langsung oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan).
- Bisa digunakan sebagai dana darurat.
2. Kelemahan
- Imbal hasil yang diperoleh lebih kecil dari reksadana syariah.
- Menyimpan dana dalam jangka panjang bukan mendatangkan keuntungan malah kerugian karena
 dananya terkuras inflasi.
- Adanya penalti yang dikenakan jika Anda menarik dana sebelum waktu jatuh tempo, namun ada
 juga bank yang membebaskan penalti.
- Proses pencairannya tidak sebebas tabungan.
- Dana minimum yang harus didepositokan adalah sebesar Rp 1 juta.
Â
Advertisement
Reksadana Syariah
Â
Reksadana Syariah
Setelah membahas deposito syariah, mari lanjut ke topik selanjutnya yaitu reksadana syariah. Dana yang terkumpul pada investasi ini nantinya akan dialokasikan dalam bentuk saham kepemilikan syariah, obligasi syariah, atau instrumen keuangan jangka pendek lainnya yang tentunya berbasis syariah.
Reksadana syariah ini dijalankan dalam dua bentuk akad yaitu akad Wakalah yang berarti akad yang terjadi antara investor dengan manajer investasi dan akad Mudharabah yang berarti akad antara manajer investasi dengan pengguna dana investasi itu sendiri.
Apa saja sih kelebihan dan kelemahan berinvestasi pada reksadana syariah?
1. Kelebihan
- Berinvestasi dengan dana terbatas, bisa hanya 100 ribu saja!
- Dana yang diinvestasikan bisa dicairkan sewaktu-waktu.
- Cukup datangi agen penjual atau manajer, maka dana langsung mudah didapat.
- Mau pilih reksadana saham, pendapatan tetap, atau campuran? Bebas saja!
2. Kelemahan
- Tidak hanya dikenakan biaya pajak, melainkan biaya pembelian, penjualan, dan penggantian jenis
 produk investasi juga.
- Tidak dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan).
- Tidak adanya pembagian deviden atau keuntungan.
Investasi dilakukan berdasarkan tujuan keuangan atau finansial seseorang. Jika dalam berinvestasi Anda tidak ingin mengambil risiko tinggi maka deposito syariah bisa dijadikan pilihan yang tepat.
Namun bagi Anda yang memiliki dana terbatas dalam berinvestasi, maka reksadana syariah bisa dijadikan sebagai jenis investasi yang tepat pula. Jadi pilih yang mana?