Liputan6.com, Jakarta -
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi telah meninjau kemajuan pembangunan kereta api ringan (Light Rail Transit/LRT) Jabodetabek. Hasilnya, pembangunan kereta rute Cawang-Cibubur (14,5 Kilometer) sudah mencapai 17 persen dan diapresiasi karena menggunakan teknologi precast yang baru dipakai oleh beberapa negara di Asia.
Â
Dalam kunjungan kerja ke proyek LRT KM 13 Tol Jagorawi yang digarap PT Adhi Karya Tbk, Menhub Budi Karya didampingi Direktur Utama (Dirut) Adhi Karya, Budi Harto, dan Anggota Komisi V DPR RI, Nusyirwan, Minggu sore (8/1/2017).
Â
Adhi Karya membangun LRT tahap I rute Cibubur-Cawang 14,5 Km, Bekasi Timur-Cawang 17,5 Km, dan jurusan Cawang-Dukuh Atas sepanjang 10,5 Km.Â
Â
Baca Juga
Â
Menhub Budi Karya usai meninjau proyek LRT Jabodetabek mengapresiasi kerja Adhi Karya sebagai kontraktor proyek jumbo senilai Rp 23,81 triliun. Dia cukup kagum Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menggunakan teknologi anyar, precast. Â Â
Â
"Apa yang dilakukan Adhi Karya baik karena ada satu teknologi baru, namanya precast dengan bentang 30 meter. Teknologi ini baru ada di beberapa negara Asia, seperti China, Hong Kong, Singapura, Jepang, yang lain belum," terangnya.Â
Â
"Jadi saya pikir kita lebih maju dan melompat dengan satu teknologi baru ini. Ini adalah langkah yang bagus," tambah Budi Karya.Â
Â
Selain lintas atau jalur kereta menggunakan struktur U-Shaped Girder, kata Budi Karya, Adhi Karya juga akan membangun keperluan fiber optic untuk kebutuhan telekomunikasi.Â
Â
"Jadi secara teknis prestasi pembangunan 12 persen, diharapkan konstruksi LRT selesai pada pertengahan 2018. Kita masih punya waktu kurang lebih 8 bulan untuk menyelesaikan instalment, rolling stock, dan lainnya," terang Mantan Dirut PT Angkasa Pura II itu.Â
Â
Dalam kesempatan yang sama, Dirut Adhi Karya Budi Harto menjelaskan, kemajuan pembangunan jalur LRT rute Cibubur-Cawang telah mencapai 17 persen, rute Bekasi Timur-Cawang 12 persen, dan rute LRT dalam kota Cawang-Dukuh atas masih kecil 1 persen-2 persen.Â
Â
"Progres pembangunan LRT itu telah menghabiskan anggaran Rp 2,5 triliun-Rp 3 triliun, tapi itu termasuk yang Bekasi ya terserapnya. Itu anggarannya dari internal dan sindikasi perbankan," jelasnya.Â
Â
Budi Harto menargetkan dapat mengerjakan konstruksi LRT secara bertahap dengan kemajuan 35 persen-40 persen sampai akhir 2017. "Sampai akhir 2017, target pengerjaan 35 persen-40 persen," tandasnya.