Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono turut angkat bicara soal kenaikan tinggi harga cabai di Ibukota. Menurut pria yang karib disapa Soni ini berujar harga cabai melonjak itu menimbulkan inflasi.
"Harganya sudah sekitar Rp 150 ribu dan termurah Rp 120 ribu dan ini karena pasokan yang rendah. Pasokan kita idealnya 120 ton, pasokan kita hari ini hanya 40 sampai 50 ton," ujar Soni di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (9/1/2017).
Dia menambahkan permasalahan harga cabai tinggi karena pasokannya berkurang akibat cuaca belakangan yang tidak menentu. Oleh karenanya, Soni pun menegaskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak diam saja.
Advertisement
"Karena itu ada langkah-langkah, Pemerintah DKI sudah keliling semua daerah saya minta disuplai, ternyata kondisinya sudah dikontrak oleh perusahan-perusahaan lain," ucapnya.
Agar bisa mengatasi permasalahan ini, Soni pun telah melakukan penanaman cabai di wilayah Tangerang.
Baca Juga
"Jadi memang tidak mudah, karena itu supaya substain kita tergantung dengan yang lain maka hari kita mulai (sebulan lalu dibicarkan) melalui Dinas KPKP (Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan, Pangan) dilakukan penanaman cabai. Dan pola ini akan berlangsung terus tiap tahun tidak hanya sekali atas ini, sehingga harganya bisa ditekan," papar dia.
Tak hanya itu, Dirjen Otonomi Daerah (Otda) ini juga mengusahakan kemungkinan-kemungkinan datangnya cabau dari daerah-daerah lain.
"Terus menjajaki ini agar jangan sampai lebih dari Rp 150 ribu. Ya nanti kita usahain," Soni menandaskan.
Untuk diketahui, harga cabai rawit merah di pasar tradisional di Jakarta masih berfluktuasi. Sempat mencapai angka ‎Rp 130 ribu per kilogram (kg), kini harga cabai rawit merah turun ke angka Rp 110 ribu per kg.
Harinah (40), salah satu perdagang sayuran di PD Pasar Jaya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mengatakan, pada awal bulan ini, harga cabai rawit merah berada di kisaran Rp 80 ribu per kg. Kemudian naik hingga Rp 130 ribu per kg.
"Habis tahun baru kemarin masih di kisaran Rp 80 ribu-90 ribu per kg. Terus seminggu naik sampai Rp 120 ribu-Rp 130 ribu per kg. Itu yang paling tinggi," ujar dia sat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Senin (9/1/2017).
Namun saat ini, ucap Harinah, harga komoditas tersebut sedikit turun menjadi Rp 110 ribu per kg. Meski demikian, penurunan harga tersebut dinilai masih memuaskan para pedagang.
"Turunnya baru sedikit, sekarang jual Rp 110‎ ribu. Masih jauh dari harga normal. Kan normalnya paling Rp 30 ribu-40 ribu," kata dia.
Harinah bahkan masih khawatir harga cabai ini ‎kembali naik jika pasokan dari Pasar Induk Kramatjati tidak stabil. Saat ini penurunan harga cabai tersebut lantaran berkurangnya permintaan, sedangkan pasokan masih minim.
"Karena harganya tinggi makanya yang beli berkurang, tapi pasokan masih sedikit. Biasanya saya ambil sampai 15 kg, sekarang paling cuma setengahnya. Enggak sampai malah," tandas dia. (Devira/Gdn)