Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui jika pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah (PR) untuk membuat harga komoditas merata di berbagai wilayah di Indonesia.
Jokowi mencontohkan harga semen di Papua yang masih tinggi mencapai Rp 800 ribu sampai Rp 2,5 juta per sak.
"Kemudian berkaitan dengan ketimpangan harga. Saya sampaikan semen misalnya di Jawa harganya Rp 70 ribu, di Papua terutama di Puncak, di pegunungan di Wamena harganya bisa sampai Rp 800 ribu sampai Rp 2,5 juta," jelas Jokowi pada HUT ke-44 PDI Perjuangan di Jakarta, Selasa (10/1/2017).
Advertisement
Baca Juga
Menurut dia, penyamarataan bukan hanya terkait masalah harga. Namun berkaitan dengan keadilan bagi masyarakat. Hal serupa terjadi pada harga bahan bakar minyak (BBM).
Di Papua, harga BBM mencapai berlipat-lipat dibandingkan Pulau Jawa. "Tahun yang lalu ternyata harga BBM di Jawa harganya Rp 6.450 saya juga baru dengar setelah 3 kali ke Papua tahun lalu di Papua ternyata harganya ada yang Rp 40 ribu, Rp 60 ribu dan pada bulan tertentu bisa Rp 100 ribu per liter," dia menuturkan.
Sebab itu, dia mengatakan, pemerintah mengambil langkah untuk membuat program harga BBM di Papua sama dengan daerah lain.
"Tiga bulan lalu harga BBM di Papua telah kita samakan dengan harga BBM di Jawa jadi Rp 6.450. Ini bukan masalah harga, ini adalah masalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kita masih punya PR masalah yang saya sampaikan di depan masalah semen. Kita akan terus berusaha harga nantinya juga sama dengan harga semen di Jawa," tegas Jokowi.