Sukses

Jokowi Janji Selesaikan Masalah Tingginya Harga Semen di Papua

Pemerintah tengah gencar melakukan berbagai program pemerataan pembangunan di segala sisi.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah tengah gencar melakukan berbagai program pemerataan pembangunan di segala sisi. Tidak hanya di infrastruktur, pemerintah juga mendorong pemerataan harga di seluruh daerah, temasuk di Papua.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan, untuk tahap awal pemerintah sudah memulai dengan pemerataan harga bahan bakar minyak (BBM) di Papua dengan di Jawa. Jokowi sudah mencanangkan BBM satu harga di Papua. Langkah selanjutnya adalah Jokowi ingin memastikan harga semen di Papua setara dengan harga di Jawa.

"Berkaitan dengan ketimpangan harga, saya sampaikan semen. Misalnya di Jawa harganya Rp 70 ribu, di Papua terutama di Puncak, di pegunungan di Wamena di Lanijaya, harganya bisa sampai Rp 800 ribu sampai Rp 2,5 juta," kata Jokowi saat HUT ke-44 PDIP di JCC, Jakarta, Selasa (10/1/2017).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memang sudah berhasil menyamaratakan harga BBM di Papua dengan di Jawa. Awalnya, harga BBM di Papua bisa berkisar antara Rp 40 ribu hingga Rp 100 ribu per liter. Tentu berbeda jauh dengan harga BBM di Jawa, yakni Rp 6.450.

"Ini bukan masalah harga, ini adalah masalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kita masih punya PR masalah yang saya sampaikan di depan masalah semen. Kita akan terus berusaha harga nantinya juga sama dengan harga semen di Jawa," ujar Jokowi.

Beberapa upaya sedang dilakukan pemerintah untuk menyamaratakan harga semen. Salah satunya dengan memaksimalkan peran tol laut. Jokowi menjelaskan, tol laut pada 2016 memang lalu lintasnya belum ramai. Namun pada 2017 ini penambahan rute akan membuat lalu lintas jauh lebih ramai.

"Dengan tambahan trayek rute seperti yang ada di gambar, saya yakini harga-harga yang telah dilalui akan menurunkan harga-harga di seluruh Tanah Air. Tidak hanya di Papua, tapi juga bisa masuk NTT, bisa masuk ke Maluku dan Maluku Utara dan daerah-daerah lain," pungkas Jokowi.Â