Liputan6.com, Pangkalpinang - PT Angkasa Pura II (Persero) mengoperasikan terminal baru di bandara Depati Amir, Pangkalpinang, Bangka pada Rabu (11/1/2017). Pengoperasian terminal baru bandara Depati Amir ini bagian dari rencana pengoperasian terminal baru di lima bandara pada 2017.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, terminal baru bandara Depati Amir itu dapat menampung kapasitas 1,5 juta penumpang per tahun. Sebelumnya kapasitas bandara Depati Amir sekitar 350 ribu penumpang. Bangunan terminal baru tersebut berdiri di atas lahan 12 ribu meter persegi dari total luas lahan sekitar 152 hektar. Meski demikian, terminal baru itu masih fokus layani penerbangan domestik
"Dengan terminal baru itu kapasitasnya akan menjadi 1,5 juta penumpang per tahun. Kebutuhan revitalisasi memang kami harapkan cepat bukan hanya untuk Bangka Tengah tetapi secara umum Bangka Belitung. Revitalisasi ini melengkapi rencana 2017 dari bandara Husein Sastranegara, Depati Amir, kemudian bandara Silangit, bandara Supadio dan terminal 3 bandara Soekarno Hatta," jelas Awaluddin, Rabu (11/1/2017), di Pangkalpinang.
Advertisement
Baca Juga
Dengan pengoperasian terminal baru tersebut, terminal lama tidak difungsikan sejak Selasa malam 10 Januari 2017. Perseroan juga belum menentukan untuk penggunaan terminal lama bandara Depati Amir selanjutnya.
"Terminal lama tak difungsikan. Terminal lama belum buat rencana utuh tapi kami bisa lihat nanti kebutuhan TNI AU akan gunakan itu," kata Awaluddin.
Perseroan juga melihat potensi penumpang di bandara Depati Amir terus meningkat. Hal ini mengingat potensi pariwisata dan perdagangan di Bangka. Diperkirakan tumbuh sekitar 10 persen. "Bisa menjadi sekitar 1,9 juta penumpang di bandara Depati Amir," ujar dia.
Dalam jangka panjang, jumlah penumpang di bandara Depati Amir dapat mencapai 3-4 juta penumpang. Saat ini perseroan masih tahap perencanaan untuk pengembangan terminal baru itu ke depannya.
Perseroan belum dapat menjelaskan detil untuk kebutuhan investasinya ke depan. "Kami siapkan detil engineering desain. Baru nanti bisa hitung anggaran," kata GM PT Angkasa Pura II Bandara Depati Amir Eko Prihadi.
Investasi terminal baru Depati Amir menelan dana sekitar Rp 300 miliar. Dana tersebut berasal dari kas internal perseroan. "Dana Rp 300 miliar untuk apron, pengembangan di sisi darat dan kawasan," ujar Eko.
Terkait passanger service charge (PSC) atau airport tax, pihak PT Angkasa Pura II juga sedang mengusulkan untuk penyesuaian PSC tersebut. Ini juga sebagai kompensasi dari pengembangan terminal baru tersebut. "Kami sedang usulkan (PSC). Sekarang Rp 25 ribu. Mungkin setelah beroperasi (penyesuaian). Semester ini kami lakukan usai dapat persetujuan," ujar Awaluddin.Â