Sukses

Bank Dunia: Ekonomi Global Lebih Cerah di 2017

Ekonomi global ditaksir akan mampu tumbuh 2,7 persen di tahun 2017.

Liputan6.com, Washington Bank Dunia memprediksi kemajuan ekonomi global akan mampu meningkat di tahun 2017. Hal ini dinilai sebagai titik cerah setelah ekonomi global mengalami performa terburuknya di tahun 2016.

Ekonomi global ditaksir akan mampu tumbuh 2,7 persen di tahun 2017. Angka tersebut lebih rendah dari prediksi Bank Dunia di bulan Juni 2016 yang mencapai 2,8 persen. Namun presentase tersebut membaik dibanding tahun 2016 yang hanya mampu tumbuh sebesar 2,3 persen.

"Kami optimis dalam melihat laju ekonomi yang lebih baik ke depannya," ungkap Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim seperti dilansir dari AP, Rabu (11/1/2017)

Selain itu, laporan Global Economic Prospects milik Bank Dunia juga memprediksi 2,2 persen pertumbuhan perekonomian Amerika Serikat. Jumlah ini meningkat dari sebelumnya tahun 2016 yang hanya mencapai 1,6 persen.

Bank Dunia mengungkap, eksportir komoditas di negara berkembang akan mengalami peningkatan ekonomi sebesar 2,1 persen di 2017. Dalam laporan tersebut juga dikatakan harga komoditas di tahun 2017 juga akan berangsur membaik. Rusia dan Brasil akan melanjutkan pertumbuhannya setelah resesi di tahun lalu.

Negara berkembang akan mampu mengalami peningkatan ekonomi sebesar 5,6 persen. Di sisi lain, China ditaksir akan mengalami perlambatan ekonomi ke angka 6,5 persen. Lebih rendah dibanding tahun lalu yang mencapai 6,7 persen.

Sementara itu di negara dengan perekonomian maju, Bank Dunia menjelaskan bahwa Amerika Serikat bisa memanfaatkan momen peningkatan kembali di bidang manufaktur dan investasi setelah perlambatan yang terjadi di tahun lalu. Performa yang lebih baik pun bisa didapat apabila program stimulus yang diajukan presiden terpilih Donald Trump bisa dijalankan.

Selama masa kampanye, Trump berjanji untuk memotong pajak, mengkaji kembali peraturan yang memberatkan dan meningkatkan anggaran infrastruktur.

"Amerika Serikat memiliki peran besar di perekonomian dunia. Oleh sebab itu, perubahan dalam kebijakan akan mengakibatkan efek yang berkelanjutan," ungkap Ekonom Bank Dunia, Ayhan Kose.