Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi akan mengevaluasi seluruh sekolah penerbangan yang selama ini dimiliki oleh ‎Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan. Dalam evaluasi tersebut, ada kemungkinan jumlah sekolah penerbangan akan dikurangi.
Pengurangan sekolah penerbangan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas dari lulusan masing-masing sekolah penerbangan, terutama pilot.
"‎Kami akan kurangi jumlah sekolah penerbangan. Ini dalam memproses kita akan lakukan satu eliminasi, yang tidak memenuhi syarat kita akan berhentikan‎," kata Budi Karya di kantornya, Jumat (13/1/2017).
Advertisement
Baca Juga
Banyak pilot lulusan sekolah penerbangan yang menganggur saat ini. Setidaknya ada kurang lebih 900 pilot yang belum mendapatkan pekerjaan di maskapai.
"Itu menimbulkan citra buruk. Ada pilot yang menganggur, ada pilot tidak disiplin, jadi memang kita mesti introspeksi mulai dari dari sekolah," ujar dia.
Mengenai mekanisme penilaian sekolah penerbangan yang akan ditutup, Budi Karya mengaku akan melihat terlebih dahulu dari lulusan mana 900 pilot yang menganggur tersebut berasal.
Dari hasil itu, nantinya sekolah penerbangan yang lulusannya masih banyak menganggur, akan dievaluasi. Jika memang tidak berkualitas, maka akan ditutup.
Gagasan Menhub ini merupakan dampak dari banyaknya pilot Indonesia yang menganggur. Di sisi lain, sejumlah pilot di Indonesia belakangan banyak yang tidak menjalankan prosedur sebelum menerbangkan pesawat.
Mengingat transportasi pernerbangan itu faktor keselamatan dan keamanan menjadi nomor satu, maka pihaknya akan melakukan evaluasi hingga ke sekolah penerbangannya. (Yas/Gdn)