Liputan6.com, Jakarta - Perekonomian global belum menunjukkan sinyal yang baik. Ekonomi dunia diperkirakan masih tak jauh beda dengan kondisi saat ini.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, saat ini dunia tengah menunggu kebijakan yang diambil presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump.
"Bahwa dunia senyumnya masih belum terlalu nampak tahun-tahun ini, tidak banyak berubah. Seminggu lagi akan kelihatan lagi apa warna Amerika setelah Trump dilantik setelah tanggal 20," kata dia di Hotel Fairmont Jakarta, seperti ditulis Sabtu (14/1/2017).
Advertisement
Baca Juga
Namun, JK mengaku sangsi Trump akan mengambil kebijakan yang drastis. Terutama, dalam hal proteksionisme.
"Walaupun banyak suara pada waktu kampanye, saya tidak juga terlalu yakin akan banyak perubahan yang terlalu drastis," ungkap dia.
Ada sejumlah risiko jika Trump menerapkan proteksi. Di antaranya, AS akan menerima barang impor dengan harga tinggi.
"Tidak mungkin membentengi Meksiko. Tidak mudah untuk melarang orang Islam, karena banyak orang Islam mempunyai keuangan cukup untuk belanja dan menanam modal," ujar dia.
JK menegaskan ada banyak perubahan namun tak akan bersifat drastis. JK menambahkan, perubahan pola perekonomian kerap terjadi sekitar 30 tahun. Pola pergantian itu bergantian dari perekonomian yang mengambil peran besar pemerintah dan liberal.
"Artinya timbulnya proteksi, nasionalisme, akan merebak di dunia. Eropa brexit tentu juga Asia, tidak mungkin semuanya," kata dia.