Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan berharap Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara segera rampung. Sehingga, adanya pelabuhan itu menjadi pusat perekenomian baru.
"Jika selesai, kapasitas Kuala Tanjung sendiri akan sampai ke 7,5 juta TEUs. Kalau terintegrasi dengan Inalum dan industri palm oil yang ada di sini akan jadi satu pusat perekonomian yang lebih besar dan ekonomi akan lebih efisien," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (14/1/2017).
Luhut sendiri baru saja melakukan kunjungan untuk melihat pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung.
Advertisement
Pelabuhan ini telah melewati pembagunan tahap I terminal multipurpose. Terminal ini memiliki. fasilitas jembatan (tresle) sepanjang 2,7 km, container yard, dengan kapasitas 500 ribu TEUs, dan dermaga sepanjang 500 meter.
Luhut mengapresiasi kinerja PT Pelindo I sebagai pengembang pelabuhan. Dia berharap, perseroan terus memacu kompetensi dan efisiensi.
"Mereka ini bisa membuat perusahaannya lebih bagus ke depan. Kompetensi efisiensi, disiplin, dan team work kalau itu dilakukan saya kira Pelindo I akan tambah bagus dengan manajemen atau Dirut yang ada sekarang ini," ujar dia.
Luhut juga memberi apresiasi atas rencana Pelindo yang berniat membangun pembangkit listrik di wilayah itu.
"(Kalau bisa) nanti PT Inalum bantu membangun listriknya, kita naikkan saja sendiri (kapasitas pembangkit listrik), sehingga tidak terlalu tergantung pada PLN. Cost-nya juga bisa lebih murah, dengan sharing investasi," kata dia.
Sebagai tambahan, tahap kedua pembangunan pelabuhan direncanakan selesai pada tahun 2018. Tahap kedua meliputi pengembangan kawasan industri seluas 3000 hektar.
Tahap ketiga adalah pembangunan Terminal Hub Peti Kemas Internasional, yang dijadwalkan bisa selesai pada tahun 2019, dan tahap keempat adalah pembuatan kawasan industri terintegrasi kota pelabuhan (city port) yang dijadwalkan selesai pada tahun 2023.