Liputan6.com, Jakarta Setelah melakukan sosialisasi ke beberapa kalangan masyarakat, kali ini giliran para pemangku atau tokoh-tokoh agama yang menjadi objek Kementerian Keuangan untuk‎ mengikuti program tax amnesty atau pengampunan pajak.
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengaku selama tax amnesty‎ belum berakhir, dirinya mengaku akan terus menggelorakan program ini demi masa depan Indonesia.
Baca Juga
"Ini tugas luar biasa berat, dan kami anggap untuk bisa mencapai tujuan RI, salah satu hal yang penting dalam rangka mencapai tujuan tersebut adalah mengumpukan pajak yang cukup sehingga cita-cita negara bisa dilaksanakan dengan baik," kata Sri Mulyani di Kantor Dirjen Pajak, Senin (16/1/2017).
Advertisement
‎Dihadapan para tokoh agama itu, Sri Mulyani mengatakan, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi ke depan secara stabil, faktor Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sangatlah penting.
Mengenai APBN ini, faktor penerimaan pajak menjadi kunci utama, seberapa besar dan sehatnya penerimaan pajak sangat menentukan masa depan RI, salah satunya dalam mengurangi kesenjangan ekonomi.
"Mulai hari ini kami kumpulkan dari kelompok agama, sebelumnya dengan kelompok profesi, kita juga bertemu dengan sektor, tujuannya adalah supaya kami bisa memberikan pesan dan juga men-share persoalan yang sama, sehingga tidak ada satu perbedaan dalam melihat masalah," jelas dia.
Sementara di kesempatan yang sama, Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi juga mengingatkan kepada para tokoh agama tersebut akan manfaat dan peluang program pengampunan pajak ini.
Ken juga meminta setelah acara sosialisasi ini berlangsung untuk menjelaskan dan turut mensosialisasikan ke para jemaat atau pengikutnya untuk mengikuti program ini.
"Sudah tinggal tiga bulan lagi, dan nanti tidak akan ada Tax Amnesty lagi. Dia akan pegi selamanya dan tidak kembali lagi," tambah Ken