Liputan6.com, Jakarta - Mengatur keuangan di awal Januari 2017 tampaknya harus lebih cermat dan bijak. Hal itu mengingat sejumlah kebutuhan seperti harga cabai yang melonjak. Tak hanya itu, harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi yaitu Pertalite, Dexlite dan Pertamax juga naik pada Januari 2017.
Selain itu, ada penyesuaian tarif listrik bagi pelanggan 900 VA yang mampu. Hal itu mengingat pemerintah menyalurkan subsidi tepat sasaran.
Kenaikan harga sejumlah kebutuhan tersebut mau tak mau membuat masyarakat harus cermat untuk mengelola keuangan. Perencana Keuangan One Shildt Financial Budi Raharjo menuturkan, kenaikan harga sejumlah kebutuhan seperti cabai secara tiba-tiba juga dapat menjadi pelajaran untuk mengatur keuangan. Hal ini menunjukkan ketidakpastian dalam kehidupan. jadi perlu persiapan untuk keuangan.
Ia menambahkan, harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi naik lantaran dipengaruhi harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah juga berdampak terhadap kelas menengah masyarakat Indonesia. Dengan kenaikan harga BBM non subsidi dan cabai, menurut Budi masyarakat dapat melakukan antisipasi dengan mengatur ulang belanjanya di awal 2017.
Baca Juga
"Untuk sementara bisa kurangi penggunaan. Misalkan kalau harga cabai mahal bisa kurangi penggunaannya untuk sementara. Kalau tidak bisa ganti dengan lada," tutur Budi saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (17/1/2017).
Budi melanjutkan, bila tidak dapat mengurangi penggunaannya maka tekan biaya pos-pos lainnya. Salah satunya mengurangi biaya pos hiburan. "Misalkan pos belanja naik, transportasi tetap, dan listrik, maka pos untuk hiburan bisa dikurangi. Jadi pengeluaran tidak penting bisa ditunda dahulu," jelas dia.
Selain itu, menurut Budi, masyarakat juga dapat kurangi frekuensi. Misalkan, menyalakan lampu di rumah selama 24 jam, kini dapat dikurangi.
Nah, bila antara pemasukan dan pengeluaran masih defisit lantaran kenaikan harga sejumlah kebutuhan, menurut Budi hal itu dapat mempengaruhi tabungan rumah tangga. Oleh karena itu Budi menilai perlu cepat tanggap untuk mengatur kasnya dengan menambah pendapatan. "Misalkan memulai berdagang. Bisa dagang secara online. Selain itu bisa jadi agen asuransi," ujar dia.
Budi menegaskan solusi untuk mengatur keuangan ada dua cara dengan mengurangi pengeluaran dan meningkatkan penghasilan. Cara mudah yang dapat dilakukan dengan menekan pengeluaran terlebih dahulu. "Sambil menekan pengeluaran maka bisa cari kegiatan untuk menambah pendapatan," tutur dia.
Advertisement