Sukses

Isak Sri Mulyani Saat Abadikan Nama Mar'ie Muhammad

Sri Mulyani mengaku, Kemenkeu mengabadikan nama Mar'ie Muhammad di gedung DJP karena ingin mengenang komitmen, integritas, dan loyalitas.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani dan istri Mar'ie Muhammad, Ayu Resmayeti ‎tak mampu membendung air mata ketika memberi sambutan di acara penetapan nama Gedung Utama Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan. Kenangan manis terhadap sosok Menteri Keuangan era Orde Baru itu begitu membekas di hati mereka.

Air mata terus mengalir dari pipi wanita yang setia mendampingi Mar'ie Muhammad hingga akhir hayat. Ayu Resmayeti mencoba berbicara di hadapan Sri Mulyani dan para tamu undangan, meski terbata-bata. Sambil menyeka air mata, Ayu Resmayeti ‎mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Kemenkeu dan DJP, khususnya Sri Mulyani atas penghargaan yang diberikan kepada sang suami.

"Terima kasih kepada Bu Menkeu yang memberi penghargaan kepada Bapak (Mar'ie). Semoga Allah membalas kebaikan ibu. Terima kasih juga kepada seluruh pihak yang begitu banyak memberi perhatian bantuan dalam bentuk apa pun. Saya berdoa, semoga Allah membalas kebaikan semua pihak," ucap dia di kantor pusat DJP, Kamis (19/1/2017).

‎Setelah sambutan istri Mar'ie Muhammad selesai, Menkeu Sri Mulyani mendapat giliran berpidato. Wajahnya sembab, air matanya bercucuran, dan pidatonya terbata-bata saat menyampaikan ucapan terima kasih.

"Terima kasih kepada Ibu Mar'ie dan keluarga yang saya yakin telah banyak berkorban untuk Pak Mar'ie menjalankan fungsi beliau sebagai pegawai di Kemenkeu, ‎kemudian menjadi pejabat DJP, lalu menjadi Menkeu, menjadi figur yang dihormati dan memberi teladan bagi seluruh bangsa Indonesia," ucap dia.

Sri Mulyani mengaku, Kemenkeu mengabadikan nama Pak Mar'ie Muhammad di gedung DJP karena ingin mengenang jasa dan pengorbanan, serta nilai-nilai komitmen, integritas, loyalitas, keteladanan, kejujuran, integritas terhadap tujuan bernegara. Mar'ie Muhammad berusaha membangun Indonesia, Kemenkeu menjadi institusi yang bersih dan konsisten.

"Ini hal yang sangat langka di dunia," tegas dia.

Dirinya masih ingat dengan perhatian Mar'ie Muhammad saat Sri Mulyani menjadi Menkeu sebelumnya. "Pak Mar'ie selalu memberi nasihat, bimbingan, bertukar pikiran dan saya tahu saya tidak akan terkhianati. Dia memberi saya semangat," terangnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Istri Mar'ie Muhammad Ayu Resmayeti dalam acara penetapan nama Gedung Utama Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak.

Cerita Sri Mulyani berlanjut ketika periode 1993-1998, Mar'ie Muhammad menjadi Menkeu, masa-masa itu tidaklah mudah bagi perekonomian Indonesia. Namun Mar'ie tidak terbawa arus dan justru tegas menghadapi kondisi pahit bagi perekonomian Indonesia. Ini dianggapnya adalah contoh nyata yang tidak mungkin ada di dunia ini.

"Jadi kami ingin mengabadikan nama beliau di gedung ini supaya menjadi semangat bagi kami setiap hari untuk bisa menjalankan fungsi tanpa mengorbankan dan menjualbelikan integritas, komitmen, dan loyalitas kita. Manusia akhirnya akan meninggalkan nama, tapi nama Mar'ie Muhammad termaktub di begitu banyak orang. Jasad boleh meninggal, tapi nama akan tetap abadi karena Mar'ie merupakan aset berharga yang tak terhingga," tutup Sri Mulyani. (Fik/Gdn)