Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) menyatakan meski harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi naik pada awal Desember, tetapi harganya masih jauh lebih murah dibandingkan dua tahun lalu.
Wakil Direktur Utama PT Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, harga BBM non subsidi yaitu Pertalite dan Pertamax Cs saat ini masih jauh lebih rendah dibanding dua tahun lalu.
Dia mencontohkan, saat ini Pertalite untuk wilayah Jawa-Bali Rp 7.350 per liter, sedangkan tahun lalu Rp 7.800 per liter. "Sebetulnya harga sekarang masih jauh lebih rendah dari 2015," kata dia di Jakarta Jumat (20/1/2017).
Bambang mengungkapkan, meski harga Pertalite dan Pertamax Cs naik tetapi masih dalam harga normal. Karena harganya masih jauh lebih rendah dan perbedaan harga dengan Premium masih dekat.
"Dulu Pertalite bedanya Rp 800 per liter dibanding Premium. Harga Pertalite Rp 8.400 sekarang baru naik sudah ramai," ucap Bambang.
Menurut dia Pertamina tidak akan kehilangan konsumen BBM non subsidi khususnya Pertamax, meski harga Pertamax 92 meningkat seperti di provinsi Jawa-Bali sebesar Rp 8.050 per liter dari semula Rp 7.750 per liter pada awal Januari.
"Saya katakan konsumen Pertamax 92-98 segmen konsumen khusus, mereka nggak akan pindah, 2015 harga tinggi naik, apalagi sekarang nggak akan pindah," tutup Bambang.(Pew/Nrm)