Liputan6.com, Jakarta Penguatan dolar, kompetisi regulasi dalam pajak, deregulasi, dan aturan perdagangan mewarnai pembahasan hari terakhir di pertemuan Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum) di Davos, Swiss.
Dalam pembahasannya, beberapa faktor ini dinilai bisa menjadi risiko terbesar yang menghambat kelajuan ekonomi global.
Direktur Badan Moneter Internasional (IMF) Christine Legarde mengatakan, ada beberapa faktor tak terduga yang bisa menghambat jalannya pertumbuhan ekonomi. Salah satunya antisipasi kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Advertisement
Baca Juga
"Jika gangguan yang kita antisipasi di 2017 merupakan hasil dari 2016 dan telah terbukti berdampak negatif, maka hal ini akan berdampak besar di bidang pajak, perdagangan hingga regulasi keuangan. Untuk saya, ini merupakan sesuatu yang tak terduga dan bisa memberikan efek yang sangat buruk," ujar dia seperti dilansir dari laman Reuters, Sabtu (21/1/2017).
Para pebisnis dan perwakilan pemerintahan berkumpul selama empat hari di Davos untuk membahas isu ekonomi global. Salah satu topik yang menjadi bahasan utama adalah antisipasi stimulus ekonomi dari pemerintahan Donald Trump yang ingin menjalankan investasi infrastruktur dan mengecilkan potongan pajak.
Namun hal ini justru memberikan kekhawatiran baru. Pimpinan perusahaan finansial BlackRock Larry Fink mengatakan, langkah yang diambil memang bisa menyokong perdagangan Amerika Serikat dalam 100 hari pertama. Namun hal ini juga tidak lepas dari konsekuensi jangka panjang.
Ia menambahkan, langkah yang diambil bisa memicu bahaya dari nilai mata uang dolar yang terlalu kuat. Alhasil, pemerintahan Amerika Serikat bisa mengalami tumpang tindih regulasi dengan bank Sentral The Fed.
Bulan lalu, The Fed menaikkan suku bunga acuan untuk yang kedua kalinya dalam sepuluh tahun. Hal ini menjadi sinyal periode panjang kebijakan moneter longgar yang diikuti krisis keuangan global akan segera berakhir.(Vna/Nrm)