Liputan6.com, Jakarta Donald Trump telah dilantik sebagai Presiden ke 45 Amerika Serikat. Kebijakan Donald Trump akan berpengaruh pada Indonesia. Salah satunya adalah suku bunga acuan Bank Indonesia yang dinilai akan sulit turun.
Pengamat Ekonomi dari Universitas Indonesia Destry Damayanti mengungkapkan kebijakan proteksionime yang akan diterapkan Trump akan memicu ketidakefisienan ekonomi di AS dalam jangka pendek.
Destry menjelaskan, hal itu disebabkan karena beberapa industri di AS akan kesulitan dalam memperoleh bahan baku. Dengan demikian, pada akhirnya bisa memicu inflasi di AS.
Advertisement
"Kalaupun mau bangun industri baru yang selama ini dia impor, itu butuh waktu, belum cost nya juga, itu akan mendorong inflasi meningkat di sana," kata Destry kepada Liputan6.com, Senin (23/1/2017).
Peningkatan angka inflasi ini menjadikan Bank Sentral AS, The Fed akan menaikkan suku bunganya lebih cepat dari yang diperkirakan. Destry memperkirakan The Fed pada 2017 akan menaikkan suku bunganya sebesar 75-100 basis poin (bps).
Naikknya bunga The Fed itu menjadikan dana-dana investor yang selama ini singgah di negara-negara berkembang akan kembali ke AS, sehingga dolar AS akan semakin kuat.
"Ini yang akan menjadikan Bank Indonesia 7 Days Repo Rate akan sulit untuk turun, kemarin stay itu sudah bagus sekali," tegas Destry.
Dalam hal ini, Destry meminta kepada pemerintah untuk lebih baik meningkatkan fundamental ekonomi Indonesia. Karena ini menjadi senjata utama Indonesia dalam menghadapi gejolak dari AS. (Yas)