Sukses

Jokowi: Gas Harus Dijadikan Modal untuk Perkuat Industri

Jokowi menggelar rapat terbatas terkait dengan penurunan harga gas bagi sektor industri di Kantor Presiden sore ini.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menggelar rapat terbatas (ratas) terkait dengan penurunan harga gas bagi sektor industri di Kantor Presiden sore ini. Dalam ratas tersebut, Jokowi meminta laporan para menterinya terkait perkembangan penurunan harga gas.

Jokowi mengungkapkan, sumber daya alam berupa gas bumi yang dimiliki Indonesia jangan hanya dilihat sebagai komoditas semata. Keberadaan gas tersebut harus bisa bermanfaat bagi industri nasional.

"Sa‎ya ingin menegaskan kembali apa yang pernah saya sampaikan di rapat terbatas tanggal 4 Oktober 2016 yang lalu bahwa gas bumi harus dilihat bukan semata-mata sebagai komoditas, tapi harus dilihat sebagai modal pembangunan yang bisa memperkuat industri nasional kita dan mendorong daya saing produk -produk industri kita di pasaran dunia," ujar dia di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (24/1/2017).

‎Dia menyatakan, penurunan harga gas yang terus diupayakan oleh pemerintah harus dihitung secara cermat. Sehingga, upaya tersebut benar-benar bisa terealisasi.‎

"Untuk itu saya minta soal harga gas ini betul-betul dihitung, dikalkulasi lagi agar bisa konkret dampaknya. Bukan hanya pada peningkatan daya saing pada produk kita tapi juga berdampak konkret pada penciptaan nilai tambah bagi pengembangan industri hilir," kata dia.
‎
Dalam ratas ini, Jokowi meminta laporan dari Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Menteri ESDM Ignasius Jonan mengenai pelaksanaan Perpres Nomor 40 tahun 2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi. ‎Dirinya ingin tahu hal-hal apa saja yang selama ini menjadi kendala penurunan harga gas industri.

"Apakah ada kendala-kendala di lapangan, terutama pada 7 bidang industri yang ditetapkan sebagai pengguna penurunan gas harga gas. Dan saya mendapat informasi bahwa sudah ditetapkan penurunan harga gas untuk tiga bidang industri yaitu pupuk, baja dan petrokimia. Sementara itu untuk empat bidang industri lainnya yaitu oleochemical, kaca keramik, dan sarung tangan karet belum terakomodasi," tandas dia.