Sukses

Kilang dalam Perawatan, Pertamina Jamin Pasokan BBM Aman

Jika ada kilang Pertamina yang tidak beroperasi di luar rencana, ISC juga sudah menyiapkan langkah antisipasi.

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) menjamin pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) tetap aman meski ada fasilitas pengolahan minyak (kilang) yang sedang mengalami perbaikan (turn around).

Vice President Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina Daniel Purba mengatakan‎, dalam satu tahun Pertamina telah melakukan perencanaan perbaikan kilang. Hal tersebut akan berpengaruh pada pasokan BBM dari dalam negeri.

"Sekarang Pertamina mengoperasikan enam kilang. Dalam perencanaan, kami estimasi bulan tertentu melakukan jadwal shut down terhadap kilang," kata Daniel, di kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Selasa (24/1/2017).

Dengan adanya penghentian operasi selama beberapa hari tersebut, ISC sebagai unit dari Pertamina telah mengantispasi dengan melakukan impor BBM lebih banyak.

Namun, ISC dalam menambah impor BBM tidak akan melakukan secara mendadak. Hal tersebut untuk menghindari permainan harga oleh penjual sehingga akan meningkatkan harga.

"Jadi dalam melakukan pembelian impor BBM sudah kita antsipasi, kita ada range minimum dan maksimum, ada bulan tertentu jadwal shut down membutuhkan impor lebih besar," jelas Daniel.

Daniel mencontohkan, saat ini kilang Balongan di Indramayu Jawa Barat sedang dalam ‎perawatan rutin selama 30 hari akibatnya, Pertamina menambah impor BBM.

Saat kilang tersebut beroperasi pertamina dalam sebulan mengimpor BBM jenis gasolin sebanyak 8 juta barel tetapi karena kilang tersebut dalam masa perawatan meningkat menjadi 11 juta barel.

Daniel melanjutkan, jika ada kilang Pertamina yang tidak beroperasi di luar rencana, ISC juga sudah menyiapkan langkah antisipasi dengan menggunakan stok yang ada, kemudian disusul dengan peningkatan impor BBM secara bertahap.

"Besarnya tidak sebesar lost yang terjadi karena kita ada stok, itu kita manfaatkan dulu kalau langsung masuk kepasar berdampak harga di-market," tutup Daniel. (Pew/Gdn)

Video Terkini