Sukses

Menyelami Bawah Laut Indonesia, Surga Pemburu Harta Karun

Perairan Indonesia bisa dibilang surga bagi pemburu harta karun.

Liputan6.com, Jakarta - Perairan Indonesia bisa dibilang surga bagi pemburu harta karun. Dari ribuan titik koordinat, sebanyak 463 lokasi telah teridentifikasi ada Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) di bawah laut Indonesia. Pantaslah jika negara ini mendapat julukan negeri harta karun.

"Benar negeri harta karun, memang kenyataannya seperti itu," kata Kasubdit Pengawasan Produk dan Jasa Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Halid Yusuf saat berbincang dengan Liputan6.com di kantornya, Jakarta, Selasa (24/1/2017).

Menurut dia, jumlah 463 titik lokasi harta karun hanya sekitar 10 persen dari total yang diperkirakan lebih dari 6.000-7.000 titik koordinat. "Sebanyak 463 titik itu kan yang baru diidentifikasi pemerintah, sebenarnya masih banyak, ada lebih dari 6.000-7.000 titik koordinat," dia menjelaskan.

Halid mengatakan, Indonesia berada pada jalur perdagangan strategis yang dilalui kapal-kapal dari penjuru dunia yang membawa banyak muatan, bukan hanya rempah-rempah atau komoditas, tapi juga benda-benda berharga.  

"Jalur laut Indonesia disebut jalur sutra, banyak kapal China dan Eropa tenggelam di perairan kita karena musibah atau bencana badai. Itulah kenapa banyak titik BMKT di laut Indonesia," papar Halid.

Dia mengungkapkan, keberadaan harta karun atau BMKT menyebar di perairan Indonesia. Paling banyak, sambung Halid, di Laut Arafuru, perairan Sulawesi, dan perairan Jawa.

"Juga di Kepulauan Riau yang sering diburu karena harta karun paling banyak berseliweran di Kepulauan Riau dan Kepulauan Bangka Belitung," ujarnya.

Lebih lanjut kata Halid, harta karun yang tersembunyi di kapal-kapal yang karam di perairan Indonesia, berupa keramik, piring, gerabah, mangkuk, guci, ceret, tempat masak, dan kalau beruntung bisa menemukan emas di dalamnya.

"Kalau beruntung ada emas, seperti beberapa kali pengangkatan BMKT, ada emas dalam bentuk koin dan kini disimpan di warehouse," papar dia.

Saat ditanyakan mengenai potensi harta karun di 463 titik tersebut, Halid mengaku belum dapat menghitung seberapa besar nilainya. Dia memastikan BMKT ini mempunyai nilai sejarah yang luar biasa.

"Berapa nilainya belum bisa diukur, tapi sejarahnya luar biasa. Ada satu pengangkatan BMKT yang sekarang di warehouse Cileungsi, barang yang diangkat bagus semua 70-80 persen utuh dan punya sejarah yang sangat besar. Kalau dihitung, nilainya lumayan juga sih," ucap Halid.

Dikutip dari laman Setkab.go.id, berdasarkan hasil survei, Sekretaris  Asosiasi Perusahaan Pengangkatan dan Pemanfaatan Benda Muatan Kapal Tenggelam Indonesia (APPP BMKTI), di wilayah perairan Indonesia disinyalir terdapat 464 titik lokasi kapal tenggelam.

Dari semua lokasi yang terdeteksi itu, diperkirakan terdapat harta karun bernilai ekonomi yang mencapai sekitar US$ 12,7 miliar atau setara dengan Rp 127,6 triliun.