Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meminta agar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan industri besar membeli produk logam hasil industri kecil dan menengah (IKM) dalam negeri. Hal ini dalam rangka memperluas akses pasar bagi IKM tersebut.
Direktur Jenderal IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan, pihaknya telah mempertemukan 40 IKM yang berasal dari sentra logam di daerah Ceper, Klaten dan Tegal dengan BUMN dan industri besar potensial.
BUMN tersebut, antara lain PT KAI, PT INKA, PT PLN, PT PDAM, PT Jasa Marga, PT Adhi Karya, PT Nindya Karya, dan PT Waskita Karya. Sedangkan, industri besarnya meliputi PT Polytron, PT Panasonic, PT Shimizu, dan PT Sanken.
“Target kami dari 40 IKM logam ini dapat order lagi dari BUMN dan industri besar. Sebelumnya, IKM di Ceper sudah kerja sama dengan PT INKA. Selain itu, komponen pompa air Panasonic dipasok dari IKM Klaten," ujar dia di Jakarta, Kamis (26/1/2017).
Menurut Gati, langkah sinergi ini diharapkan juga akan menumbuhkan wirausaha baru serta mendorong pemerataan kesejahteraan masyarakat.
"Kerja sama dalam bentuk kemitraan merupakan salah satu strategi yang perlu dilakukan untuk pengembangan IKM nasional agar mampu berdaya saing global," lanjut dia.
Gati menjelaskan, IKM mempunyai peranan penting dalam mewujudkan tujuan pembangunan suatu negara sekaligus sebagai sektor yang mampu diandalkan untuk mendukung ketahanan ekonomi.
Advertisement
"Hampir 90 persen perekonomian dunia ditopang oleh IKM. Untuk itu, pemerintah terus memberikan perhatian lebih kepada IKM melalui fasilitasi, salah satunya, yang saat ini akan dilakukan melalui fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE)," kata dia.
Kemenperin mencatat, sebanyak 300 IKM di sentra logam Ceper, Jawa Tengah telah menyerap tenaga kerja mencapai 3.200 orang. IKM ini mampu menghasilkan berbagai produk seperti perlengkapan PDAM, pompa air, manhole, anak timbangan dan pemberat.
Sedangkan, di sentra IKM logam Tegal, tercatat lebih dari 2.929 unit usaha dengan jumlah tenaga kerja mencapai 1.500 orang yang memproduksi komponen untuk mesin pertanian, perkapalan, mesin berat, dan komponen otomotif.
Sementara itu, Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut Kemenperin Endang Suwartini menjelaskan, IKM logam memiliki potensi pasar yang cukup besar di lingkungan industri besar dan BUMN.
"Misalnya, IKM Ceper, omset mereka yang berputar pada tahun 2015 mencapai Rp 22,5 miliar dan diharapkan dengan kerja sama yang semakin sinergi dengan BUMN dan industri besar ini, omsetnya makin meningkat dari tahun ke tahun," tandas dia. (Dny/Nrm)