Sukses

Paling Banyak ke AS, Kebijakan Trump Pengaruhi Beasiswa LPDP?

Kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald J. Trump yang sangat proteksionis memicu kekhawatiran berbagai negara, termasuk Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald J. Trump yang sangat proteksionis memicu kekhawatiran berbagai negara, termasuk Indonesia. Apalagi soal kebijakan yang melarang orang dari 7 negara muslim datang ke Negeri Paman Sam.

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menegaskan program beasiswa maupun hubungan kemitraan Indonesia dengan beberapa universitas atau perguruan tinggi di AS tidak terpengaruh dengan kebijakan-kebijakan proteksionis dari Donald Trump.

"Tidak lah, ini kan soal pendidikan, tapi kalau itu (kebijakan) kan politik. Kita sih jalan terus," tegas Direktur Utama LPDP, Eko Prasetyo saat ditemui di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (31/1/2017).

Dijelaskan dia, AS masih menjadi tujuan negara favorit penerima beasiswa LPDP. Data LPDP menunjukkan, dari 10.406 penerima beasiswa yang masih menjalankan studi, sebanyak 338 penerima beasiswa sekolah di perguruan tinggi di AS.

"Perguruan tinggi di luar negeri favorit ke negara AS, Australia, Inggris, Jepang, China. Kalau dari mahasiswa sekarang paling banyak minat ke Eropa karena menawarkan program menarik," terang Eko.

Eko pun mengaku, universitas dan perguruan tinggi di AS masih terus melakukan promosi kampus maupun beasiswa untuk para mahasiswa Indonesia yang menandakan tidak terdampak dari kebijakan Trump.

"Masih terus kok (promosi), tapi saya tidak mau menjawab," tegas dia.

Data penerima beasiswa berdasarkan sebaran negara, paling banyak dari Inggris 1.679 penerima beasiswa, Belanda 758 penerima, Australia 684 penerima, dan AS 338 penerima. Bahkan ada yang sampai ke Sri Lanka untuk melanjutkan studi sebanyak 1 penerima.